Jangan Amnesia: Belajar dari Sejarah
Penting bagi masyarakat Indonesia untuk tidak lupa akan pengalaman buruk yang pernah terjadi akibat mengikuti saran-saran IMF. Bahkan pepatah mengatakan, "Keledai saja tidak jatuh di lubang yang sama sampai dua kali." Ini berarti bahwa kita tidak boleh mengulangi kesalahan masa lalu.
Masuk Jebakan Lagi?
Saat ini, IMF memberikan pujian kepada Indonesia, tetapi kita harus berhati-hati dalam menerima pujian ini tanpa pertimbangan yang matang. Kita perlu memahami bahwa di balik pujian tersebut, IMF mungkin memiliki agenda tertentu, seperti mendorong liberalisasi ekonomi dan swastanisasi sumber daya alam, yang dapat merugikan negara dan rakyat.
Islam sebagai Source of Hope
Beberapa pengamat ekonomi dan aktivis menegaskan bahwa IMF adalah lembaga bisnis kapitalistik yang mencari keuntungan, bukan lembaga sosial. Mereka berpendapat bahwa kebijakan globalisasi ekonomi yang dianut oleh IMF seringkali menciptakan kemiskinan dan merugikan negara-negara peminjam.
Oleh karena itu, umat Islam dan pemerintah seharusnya tidak terlalu terpikat oleh pujian IMF. Sebaliknya, mereka perlu menyadari potensi besar yang dimiliki oleh Dunia Islam dan berusaha menerapkan sistem Islam dalam naungan Khilafah sebagai sumber harapan untuk bangkit dari keterpurukan ekonomi dan permasalahan lainnya.
Jangan terperosok pada lubang yang sama dua kali. IMF mungkin memberikan pujian, tetapi kita harus selalu waspada terhadap agenda tersembunyi yang dapat merugikan negara dan rakyat. Lebih baik memilih jalan yang sesuai dengan kepentingan nasional dan keyakinan kita sendiri.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H