Mohon tunggu...
niqi carrera
niqi carrera Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Sebagai ibu, ikut prihatin dan resah dengan kondisi sekitar yang kadang memberi kabar tidak baik. Dengan tulisan sekedar memberi sumbangsih opini dan solusi bangsa ini agar lebih baik ke depan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menyawer Qariah Bikin Geram Tokoh Agama, Ini Wujud Desakralisasi Al-Quran

11 Januari 2023   09:47 Diperbarui: 11 Januari 2023   10:04 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Beredar video viral seorang qariah internasional bernama Nadia Hawasyi disawer pemuda kala melantunkan ayat-ayat Allah ketika perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di Kawasan Cibaliung, Pandeglang, pad 5 Januari 2023 lalu.

Tidak hanya sekali, ternyata perilaku menyawer qari/qariah sudah menjadi kebiasaan di tempat tertentu. Hal ini sontak membuat kesal netizen, juga para tokoh agama.

Mulai dari tokoh NU, Muhammadiyah hingga MUI mengatakan perilaku tersebut tidak mencerminkan adab yang baik dan harus segera dihentikan.

Al-Quran adalah kita suci kaum muslimin, tidak bisa disamakan dengan buku biasa. Ada adab yang harus diperhatikan ketika membawa, meletakkan, membaca dan mendengarkan bacaannya. Diantara adab mendengar Al-Quran adalah diam dan mendengarkan, lalu mengahayti makna yang terkandung di dalamnya.

Ada kondisi di tengah masyarakat yang berubah, dimana seorang qariah diperlakukan sama dengan biduan dangdut. Banyak yang mengira qariah akan senang jika disawer uang sebagaimana pedangdut. Mengapa opini tersebut bisa berkembang di masyarakat?

Tidak bisa dipungkiri umat Islam sekarang hidup di alam sekuler kapitalisme. Dimana nilai-nilai agama bukan lagi pedoman utama dalam kehidupan. Yang menjadi focus utama dalam kehidupan kapitalisme hari ini adalah kebahagiaan materi alias uang.

Sehingga adab menghormati Al-Quran tak lagi penting, apalagi memuliakan qari/qariah. Desakralisasi Al-Quran terbukti tumbuh subur di alam sekular kapitalis.

Ini sesungguhnya fenomena yang berbahaya. Pasalnya lantunan ayat Al-Quran saja dibuat bahan bercanda. Apalagi kandungan Al-Quran yang seharusnya dijadikan pedoman hidup, sekarang diabaikan.

"Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan al-Quran sebagai petunjuk, bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda antara yang hak dengan yangn batil." (QS. Al-Baqarah: 185).

Jika Al-Quran tak lagi dijadikan pedoman hidup kaum muslimin, maka umat Islam akan dirusak dengan aturan selain Islam.

Contohnya, seorang Muslimah adalah seseorang yang menjaga auratnya dengan memakai hijab syari. Ketika dibiarkan tanpa aturan Islam, maka muslimah akan merasa tak berdosa ketika memakai baju yag membuka aurat, yang tak pantas dipertontonkan di depan publik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun