Mohon tunggu...
niqi carrera
niqi carrera Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Sebagai ibu, ikut prihatin dan resah dengan kondisi sekitar yang kadang memberi kabar tidak baik. Dengan tulisan sekedar memberi sumbangsih opini dan solusi bangsa ini agar lebih baik ke depan.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Bencana Ekologis Bikin Miris

25 Juli 2022   00:45 Diperbarui: 25 Juli 2022   00:53 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Maka disini lah pentingnya merombak kebijakan pemerintah agar bisa berpihak pada keadilan rakyat dan keseimbangan ekologis. Sayangnya, kapitalisme tidak bisa memberikan solusi tersebut. Kita bisa saksikan dalam film berjudul “Don’t Look Up” yang menceritakan bagaimana egosentris kapitalis mengakibatkan kepunahan manusia dan kecenderungan apatis negara terhadap sains.

Sehingga manusia butuh sistem baru yang bisa memfokuskan pembangunan untuk kemaslahatan manusia dan alam secara menyeluruh. Mengembalikan fungsi manusia sebagai khalifah fil ardh alias pemimpin atau pengelola bumi. Bukan perusak bumi.

Dalam perspektif Islam, bencana dapat terjadi disebabkan oleh dosa-dosa dan kemaksiatan manusia: Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia agar Allah menimpakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, supaya mereka kembali (ke jalan yang benar) (TQS ar-rum [30]: 41).  

Untuk mampu keluar dari bencana banjir yang terus menerus terjadi, kita harus bersama-sama bertobat dari dosa politik transaksional dan skema pembangunan yang diwarnai dengan kerakusan kapitalistik. Selanjutnya menjalankan amanah sebagai pemimpin bumi sesuai aturan al quran. Wallahu a’lam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun