Mohon tunggu...
Tatak Nurandhari
Tatak Nurandhari Mohon Tunggu... -

Kunjungi blog pribadi saya di https://www.wuryantoro.com/

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kecerdasan Seseorang Diwariskan, Benarkah?

11 Februari 2019   21:51 Diperbarui: 11 Februari 2019   22:01 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendapat Nicholas J Grahame

Nicholas J Grahame telah menjawab mendekati benar bahwa  tingkat kecerdasan seseorang itu turun temurun, Nicholas J Grahame adalah seorang pakar ahli dari Universitas Indiana, Universitas Purdue Indianapolis menyatakan adalah benar kecerdasan itu diturunkan, malahan melebihi fitur lain seperti tinggi dan berat badan.  Anak yang diadopsi pada usia dibawah 5 tahun, pada poin percobaan test IQ dikala mereka masih anak-anak (pada umur 5 tahun atau lebih muda) anak-anak itu menyerupai orang tua angkat mereka. Tapi, seiring bertambahnya umur mereka, mereka kian menyerupai orang tua kandung mereka. Dikala anak-anak ini berusia sekitar 16 tahun atau lebih, sekitar 70 sampai 80% bisa dikaitkan dengan gen orang tua biologis mereka, ketimbang lingkungan di mana mereka dibesarkan. Dengan kata lain, bila anda ingin tahu seperti apa kecerdasan seseorang nantinya, Lihatlah kecerdasan orang tua kandung bukan pada orang tua angkat. Studi-studi semacam ini memperlihatkan alangkah pentingnya gen kita dalam menetapkan kecerdasan anak-anak kita.

Pendapat Michelle Luciano

Michelle Luciano telah menjawab mendekati benar bahwa  kecerdasan seseorang itu turun temurun, Michelle Luciano adalah seorang pakar ahli dari Edinburgh University. Twin studies and genome wide studies menampilkan bahwa kecerdasan yang dievaluasi dengan percobaan psikometri sekitar 50% diturunkan.

Pendapat Dimitri van der Linden

Dimitri van der Linden telah menjawab mendekati benar bahwa  penelitian tingkat kecerdasan seseorang itu turun temurun, Dimitri van der Linden adalah seorang pakar ahli dari Erasmus University Rotterdam. Ada sejumlah besar penelitian empiris yang dengan terang memperlihatkan bahwa kecerdasan yakni turun temurun. Berkisar antara 0,50 sampai 0,80 (dan kemungkinan lebih dekat ke yang terakhir). Tiap-tiap lini penelitian seputar topik ini (mis., Twin studies and genome wide studies) mempunyai batasan spesifiknya sendiri. Terlepas dari keterbatasan seperti itu, garis penelitian yang berbeda berhasil pada ikhtisar bahwa kecerdasan itu diturunkan.

Variasi bukti berasal dari banyak arah. Cuma untuk menceritakan sebagian yang terlihat:

  1. Twin studies yang membedakan antara aspek genetis dan lingkungan memperlihatkan bagian yang diturunkan secara substansial.
  2. Studi adopsi memperlihatkan bahwa kecerdasan buah hati adopsi lebih mirip kecerdasan ayah dan bunda biologis ketimbang ayah dan bunda adopsi.
  3. Koefisien heritabilitas kecerdasan hakekatnya meningkat seiring bertambahnya umur. Yang tak akan diinginkan bila terlebih lingkungan yang akan mempunyai akibat paling kuat.

Mungkin masih ada sebagian pro kontra seputar sangkaan pas dari koefisien heritabilitas (seumpama, apakah itu mendekati 60 atau 80%). Melainkan, menurut bukti yang tersedia yang sudah dikumpulkan selama sekitar seratus lima puluh tahun terakhir, akan tetapi ada banyak keraguan bahwa kecerdasan sungguh-sungguh diturunkan.

Istilah herediter dalam konteks ini bersifat bermakna ganda. Pertanyaan yang lebih pas berhubungan dengan intelijensi yakni; "Apakah kecerdasan diberi pengaruh oleh gen?" Jawabannya yakni ya, tapi tingkat dampak (heritabilitas) tergantung pada umur.

Pendapat Thomas J Bouchard Jr

Thomas J Bouchard Jr telah menjawab mendekati benar bahwa  kecerdasan seseorang itu turun temurun, Thomas J Bouchard Jr adalah seorang pakar ahli dari University of Minnesota. Dampak genetis pada kecerdasan pada anak-anak jauh lebih sedikit diperbandingkan pada orang dewasa. Di masa lalu dampak genetis sudah dikonfirmasi mengaplikasikan studi kembar dan adopsi (studi relasi). Penelitian dikala ini mengaplikasikan cara yang menelaah DNA (Genome Wide Association Studies atau GWAS) juga mengkonfirmasi dampak genetis pada kecerdasan. Studi-studi baru ini belum menonjolkan tingkat dampak genetis setinggi studi relasi. Ini berlaku untuk sifat-sifat lain seperti ketinggian juga. Ini sedang dalam progres. Heritabilitas IQ di masa dewasa diperkirakan oleh studi relasi yakni dalam kisaran 0,70 sampai 0,80.

Bouchard, T. J., Jr. (2013). The Wilson Effect: The increase in heritability of IQ with age. Twin Research and Human Genetics, 16, 923-930. doi:10.1017/thg.2013.54

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun