Mohon tunggu...
Fajariah Tri Lestari
Fajariah Tri Lestari Mohon Tunggu... lainnya -

Saya adalah seorang sarjana di bidang pendidikan dan juga seorang ibu rumah tangga.\r\nSebagai manusia, Saya ingin mengembangkan pengetahuan dan kemampuan yang Saya miliki.\r\nOleh karena itulah Saya bergabung dengan KOMPASIANA karena KOMPASIANA adalah tempat yang tepat untuk mencari informasi dan berbagi pengetahuan serta pengalaman.\r\n\r\nSemua tulisan yang Saya muat di website ini adalah murni hasil karya Saya sendiri dan bebas dari aktivitas plagiarisme..\r\n\r\n\r\n\r\nTerima Kasih...

Selanjutnya

Tutup

Nature

SALAHKAN ORANGNYA, JANGAN ILMUNYA

22 November 2014   15:41 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:08 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

“Salahkan ORANGNYA, Jangan ILMUNYA”

Ilmu akan BERMANFAAT DAN MEMBERIKAN DAMPAK POSITIF jika digunakan untuk KEBAIKAN DAN KEMASLAHATAN UMAT MANUSIA.

Sebaliknya, Ilmu akan MEMBERIKAN DAMPAK NEGATIF jika digunakan untuk BERBUAT JAHAT DAN MENIMBULKAN BENCANA BAGI UMAT MANUSIA.

Saya heran dengan orang-orang yang suka menyalahkan suatu ilmu hanya karena ilmu tersebut memberikan dampak negatif pada kehidupan manusia. Padahal, bukankah semua ilmu memiliki dua sisi, yaitu sisi positif dan sisi negatif, tergantung dari orang yang menggunakannya.

Misalnya:

Ilmu Fisika digunakan untuk membuat bom nuklir, bom hidrogen, rekayasa bencana, dll.

Ilmu Kimia dan Biologi digunakan untuk membuat virus-virus berbahaya, senjata biologis, senjata pemusnah massal, dll.

Ilmu Matematika dan Komputer digunakan untuk membuat virus komputer, malware, aktivitas hacking, dll.

Lantas, apakah kita harus menyalahkan ilmu-ilmu itu atas kejadian-kejadian buruk dan bencana-bencana tersebut?

Ibarat kata, saya memiliki sebuah PISAU. Lalu saya menggunakan pisau tersebut untuk membunuh seseorang.

Lantas, apakah PISAU tersebut yang disalahkan atas kejadian pembunuhan tersebut?

Apakah PISAU tersebut yang dijadikan tersangka dalam kejadian pembunuhan tersebut?

Apakah PISAU tersebut yang layak dihukum atas kejadian pembunuhan tersebut?

Apakah PISAU tersebut yang dijebloskan ke dalam penjara karena kejadian pembunuhan tersebut?

Jika anda masih mempunyai akal sehat, tentunya anda akan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan kata “BUKAN”.

Kejadian serupa juga menimpa dunia medis.

Daun Cannabis atau Ganja yang sejak zaman dahulu kala digunakan untuk obat berbagai penyakit, dari mulai penyakit ringan seperti asma, hingga penyakit kronis seperti kanker.

Namun, KARENA ULAH ORANG-ORANG TERTENTU YANG MENYALAHGUNAKAN GANJA TERSEBUT, sehingga ganja digeneralisir sebagai zat berbahaya yang bisa menimbulkan kecanduan dan kematian. Padahal jika dimanfaatkan dengan bijak dan sesuai ketentuan, entah berapa juta jiwa yang bisa diselamatkan dari penyakit-penyakit yang dideritanya. Sudah banyak orang yang sembuh dari penyakit mematikan, bahkan leukimia, kanker pankreas, diabetes, jantung, dan kanker hati dapat disembuhkan dengan cepat dan aman.

Lagi-lagi terjadi juga pada tanaman opium, terutama bijinya. Biji dari tumbuhan opium ini adalah salah satu bahan makanan yg sangat bergizi (mengandung asam lemak omega-3 dan omega-6) yg banyak dipakai dalam pembuatan roti dan kue di seluruh dunia sejak jaman purba. Biji opium yg disebut dengan poppy seed ini tidak mengandung senyawa morphine secara signifikan walaupun sudah dikonsumsi dalam jumlah besar.

Bahkan salah satu fakta mencengangkan yang membuat saya nyaris tidak percaya adalah bahwa GANJA yang selama ini dilarang dan dianggap sebagai zat narkotika mematikan, SEBENARNYA SAMA SEKALI TIDAK MEMATIKAN DAN TIDAK PERNAH MENIMBULKAN KORBAN JIWA (KEMATIAN) SELAMA PENGGUNAANNYA SESUAI DENGAN DOSIS PENGOBATAN YANG DIBUTUHKAN OLEH PASIEN.

Sedangkan tembakau (ROKOK) yang dilegalkan bahkan digadang-gadang sebagai SUMBER DEVISA dan PAHLAWAN PAJAK negara kita TERNYATA MENIMBULKAN KEMATIAN 5 JUTA ORANG PER TAHUN DI SELURUH DUNIA.

Lalu, alkohol (MINUMAN KERAS) juga MENIMBULKAN KEMATIAN 2,5 JUTA ORANG PER TAHUN DI SELURUH DUNIA.

Menurut logika saya sebagai “orang bodoh yang tidak berpendidikan”, SANGATLAH LUCU DAN KOCAK jika ada orang yang memakai ganja untuk pengobatan medis MALAH DITANGKAP POLISI DAN DIANGGAP MENYALAHGUNAKAN OBAT-OBATAN TERLARANG, sedangkan JUTAAN ORANG MEROKOK DAN MENENGGAK MINUMAN KERAS BEBAS BERKELIARAN DI MANA-MANA TANPA ADA RASA BERSALAH DAN RASA MALU SEDIKIT PUN.

Lalu, siapakah yang harus saya salahkan?

Siapakah yang harus dianggap bodoh?

Siapakah yang harus dianggap egois?

Siapakah yang harus mengubah cara pandang dunia ini terhadap segala hal?

Angka kematian di dunia ini menjadi berlipat ganda. Mengapa?

Yang pertama adalah kematian dari orang-orang sakit yang sebenarnya bisa disembuhkan dengan menggunakan ganja sebagai obat, namun mereka akhirnya mati sia-sia karena penggunaan ganja dianggap ilegal dengan alasan apa pun.

Yang kedua adalah kematian dari para perokok, baik perokok aktif maupun pasif, yang jumlahnya semakin lama semakin meningkat.

Yang ketiga adalah kematian sia-sia dari para peminum minuman keras.

Semua itu sejalan dengan rencana depopulasi dunia. Tapi, jika seandainya kita sedikit saja lebih bijaksana, mungkin semua kesia-siaan itu tidak perlu terjadi lagi.

Mungkin kita tidak cukup bijak dalam menyikapi permasalahan-permasalahan di dunia ini sehingga sangat banyak hal penting dan bermanfaat yang kita korbankan demi keangkuhan dan keserakahan semata.

Cara pandang kita pada dunia ini memang bersifat RELATIF, namun alangkah baiknya jika kita mau sejenak merenung dan menganalisis lebih dalam, serta memandang segala permasalahan secara objektif dan komprehensif.

© The Famousz Gorgeousz

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun