Mohon tunggu...
The Enlightened
The Enlightened Mohon Tunggu... -

Karyawan swasta

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Rusunawa Saja bukan Rusunami

17 Oktober 2012   11:26 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:44 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ini usulan untuk Bapak Jokowi. Saya setuju dengan usulan Bapak untuk membangun rumah susun sederhana di pusat-pusat kota yang dekat dengan kegiatan usaha. Saya sepakat bahwa cara ini akan mengurangi beban lalu lintas karena para karyawan / pegawai2 yang bekerja di pusat2 kota dapat  tinggal di rusun-rusun yang  terdekat dengan tempat kerjanya. Namun, ada satu hal yang perlu dicermati, yaitu soal jenis rumah susunnya. Perlu diketahui bahwa harga tanah di pusat-pusat kota sudah sedemikian sangat tingginya sehingga apabila rusun-rusun sederhana tersebut dibangun di atas tanah pemerintah yang berdekatan dengan tanah-tanah milik swasta yang sudah sangat tinggi harganya, sebenarnya nilai dari rusun-rusun2 tersebut sudah pasti akan terangkat secara cepat, walaupun dalam bentuk rusun sederhana. Oleh karenanya untuk mengatasi adanya spekulan2 rusun dsb, Hak Milik dari rusun adalah tetap di tangan Pemda dan tidak diperjualbelikan. Oleh karenanya, bentuk usaha rusun yang sesuai adalah Rusunawa (Rumah Susun Sewa) saja dan bukan Rusunami (Rumak Susun Milik). Di samping itu perlu diterapkan pula pengaturan dan pengawasan yang ketat dari Pemda agar sewa rusun tersebut tidak jatuh kepada yang tidak berhak atau dapat berpindah tangan. Kalau tidak, hal ini bisa berakibat pada tingginya harga sewa (gelap) dan akhirnya tujuan untuk memberikan tempat tinggal layak bagi karyawan berpenghasilan rendah tidak tercapai.

Demikian usul saya, mudah2an berkenan. Terima kasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun