Malam sedingin es
menyeruput ke dalam tubuhku.
.
Jiwaku beku ditelan kesepian, gelap, dan sendiri.
.
Terlalu berharap membuat sendi-sendi tulangku hancur, keropos, tak ada lagi tempat bertumpu.
.
Perasaan hampa menghukum daya visionerkuÂ
dan
aku tak bisa terpejam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2HBeri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!