Pelayanan sosial dasar dalam pelaksanaan generasi sehat dan cerdas di harapkan mampu menanggulanggi masalah pendidikan dan kesehatan yang ada di desa. Dalam pelaksanaan program generasi sehat dan cerdas di dua tahun anggaran 2014 dan 2015 untuk kegiatan yang di terima oleh anak berkebutuhan khusus sangat minim bahkan hampir tidak ada. Hal ini bukan karena memarjinalkan anak berkebutuhan khusus, namun terkesan bingung kegiatan apa yang akan di buat untuk melayani sasaran yang memang menjadi prioritas program ini. Berawal dari workshop kabupaten lintas sektor di Kabupaten Kubu Raya yang salah satu pematerinya adalah pihak dinas pendidikan Propinsi, membuka wawasan dan inspirasi serta sepercik asa bagi kegiatan program generasi sehat dan cerdas di kabupaten kubu raya, khususnya untuk penanganan anak berkebutuhan khusus ini.
Berawal dari kunjungan specialis propinsi program generasi sehat dan cerdas Propinsi Kalimantan Barat Bapak Herman Mustamin,di bulan Nopemmber 2016 bersama fasilitator mengunjungi salah satu desa yang berdasarkan data dan identifikasi memilki jumlah anak berkebutuhan khusus yang notabene jumlahnya jauh diatas desa desa lainnya di kecamatan terentang kabupaten kubu raya. Dalam kunjungan kali ini beliau bersama fasilitator mengunjungi kediaman TPMD desa Radak Baru yaitu Ibu Sri Laswanti yang kebetulan memliki dua orang anak yang istimewa ( ABK) . Berdasarkan identifikasi ini ternyata di desa Radak Baru ini memliki sembilan orang anak usia sekolah yang memiliki perbedaan dengan anak normal lainnya, dan perlu penanganan khusus dalam hal pendidikan
Ternyata gayung pun bersambut ternyata adalah Ibu Rahadiati pengelola PAUD melati memiliki keinginan yang sudah lama untuk mendirikan “kelas khusus untuk anak berkebutuhan khusus” karena belum mendapat respon dan dukungan , maka dari itu beliau menunda niatnya. Setelah berdiskusi cukup panjang, dengan saran bahwa kelas khusus ini dibawah naungan dari PKBM merdeka yang ketua pengelolanya adalah bapak Suhirlan ,S.Pd.SD ,M.M, ternyata hari itu juga menyambut baik dan sangat mendukung sekali untuk terus merealisasikan kegiatan tersebut.
Dibulan Januari berawal juga pertemuan di acara Musrenbangdes, Fasilitator mencoba melakukan sinergitas dengan berbagai pihak. Karena pendanaan untuk kelas anak berkebutuhan khusus ini, maka Fasilitator bersama Pemuda Pelopor perdamaian yang berasal dari kecamatan Terentang yaitu Jamaludin, ST yang memiliki relasi yang bersedia memberikan donasi, maka kader menginventarisir kebutuhan dasar belajar yang akan diperlukan, dan Alhamdulillah pada tanggal 23 januari 2017 sosialisasi kelas anak berkebutuhan khusus, mengundang pemerintahan desa, Rt,Dusun, Kader GSC beserta orang tua dan anak abk desa Radak Baru terlaksana pada hari itu, dan kelas itu disepakati dimulai tanggal 28 Januari 2017
Dan pada tanggal 28 Januari 2017 rombongan pemuda pelopor , bersama dengan rekan rekan Founder “Aku Belajar” bersama rombongan mahasiswa Fakultas Tehnik Universitas Tanjungpura ,berkunjung langsung ke kediaman tenaga pengajar anak berkebutuhan khusus yaitu Bapak Inbran, yang merupakan alumni sekolah sosial yang memiliki gairah dan kepedulian untuk berperan serta dalam penanganan anak berkebutuhan khusus ini. Dan pada momen ini pihak yang datang menyampaikan amanah donatur berupa tas sekolah serta perlengkapan belajar untuk anak anak kita yang istimewa ini. Semoga ini langkah awal kepada semua pihak dilapisan masyrakat untuk peduli kepada sesama, dan semoga kegiatan kelas khusus ini tetap berjalan dan akan tetap didukung oleh desa , untuk pelayanan sosial dasarnya .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H