Mohon tunggu...
Thedjo Aza
Thedjo Aza Mohon Tunggu... lainnya -

Santee, Seriuss & Sukses

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Evaluasi Capaian 12 Indikator GSC di Kabupaten Kubu Raya

5 Februari 2017   07:43 Diperbarui: 5 Februari 2017   08:18 990
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bersama satker gsc, TA PSD P3MD monitoring Ke Kec. Terentang . 26 Januari 2017

Kabupaten Kubu Raya sebagai salah satu kabupaten di Provinsi Kalimantan Barat secara geografis berbatasan langsung dengan ibu kota Provinsi Kalimantan Barat yakni Kota Pontianak. Posisi Kabupaten Kubu Raya Sangat Strategis yakni diantara 00 13’ 27’’Lintang Utara sampai dengan 10 0’ 15’’Lintang Selatan dan 1090 2’ 47’’ Bujur Timur sampai dengan 1090 58’ 17’’ BujurTimur.Luas wilayah Kabupaten Kubu Raya adalah 6.985,24 km2 atau sekitar 4,76 persen dari total luas wilayah ProvinsiKalimantan Barat. Dari 9 kecamatan yang ada di Kabupaten Kubu Raya pada akhir tahun 2015, kecamatan yang memilki wilayah terluas adalah Kecamatan Batu Ampar dengan luas wilayah 2.002,70 km2 atau lebih dari seperempat wilayah Kabupaten Kubu Raya atau tepatnya 28,67 persen.

Kecamatan dengan wilayah terkecil yang ada di Kabupaten Kubu Raya adalah Kecamatan Rasau Jaya dengan luaswilayah sebesar 111,07 km2 atau setara dengan 1,59 persen dari luas Kabupaten Kubu Raya. Kabupaten Kubu Raya yang memiliki sembilan kecamatan dalam program generasi sehat dan cerdas sejak tahun 2014 hanya lima kecamatan yang menkadi lokasi dan alokasi. Kecamatan – kecamatan tersebut Sungai Raya, Terentang, Sungai kakap, Kubu dan Batu Ampar, dengan jumlah total desa dampingan sebanyak 78 desa.

Kabuapten Kubu Raya merupakan salah satu dari sembilan kabupaten di Provinsi Kalimantan Barat yang merupakan lokasi program Generasi Sehat dan Cerdas dari Kementrian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. Kabupaten Kubu Raya ada sembilan kecamatan tetapi hanya lima lokasi kecamatan  yaitu Sungai Raya, Batu Ampar, Kubu, Terentang dan Sungai kakap dengan total jumlah desa sebanyak tujuhpuluh delapan. Pada tahun 2017 ini berdasarkan surat kemendes, pdt dan Transmigrasi tanggal 7 Desesember 2016 dengan Nomor Dipa : 067.03.350213 /2017 mendapatkan alokasi BLM Kegiatan sebesar Rp. 5.256.555.000, DOK Perencanaan sebesar Rp. 764.784.000, DOK Pelatihan Masyarkat sebesar Rp. 556.745.000,- total bantuan Langsung masyarakat tahun anggaran 2017 sebesar Rp. 6.578.084.000,-.

Lokasi kegiatan masih sama di lima kecamatan dan alokasi bantuan pada tahun ini turun dibanding tahun-tahun sebelumnya. Perkembangan pencairan dan penyaluran  dana BLM Kegiatan  dari tahun anggaran  2014, 2015 dan 2016 total alokasi sebesar Rp. 25.276.000.000,-, Dok Perencanaan sebesar Rp. 1.618.284.000,- dan DOK Pelatihan masyarakat sebesar Rp. 1.579.545.000,- serta dana multy total sebesar Rp. 18.649.227.250,- telah selesai pemanfaatannya per 31 Desember 2016. Untuk tahapan kegiatan musyawarah dan pelatihan masyarakat sudah selesai di lima kecamatan. Evaluasi terhadap capaian 12 indikator dengan pelaksanaan gsc di Kabupaten Kubu Raya dari 12 indikator hanya 6 indikator yang tercapai dan 6 indikator yang belum berhasil.

Kegiatan – kegiatan GSC yang didanai oleh BLMGSC pada tahun anggaran 2016 meliputi bidang kesehatan dan bidang pendidikan.  Alokasi dana BLM Kegiatan pada tahun 2016sebesar Rp.8. 438.000.000,- telah dimanfaatkan untuk kegiatan bidang kesehatandan pendidikan termasuk suport gsc terhadap kegiatan paud di desa. Alokasi danabidang kesehatan sekitar 73%, bidang pendidikan 22% dan PAUD sebesar 5% Jenis-jenis kegiatan untuk sasaran ibu hamil seperti biaya persalinan, pmt ibu hamil, penyuluhan ibu hamil, untuk kegiatan sasaran balita seperti pmt bgm, pmt kehadiran , penyuluhan bina keluarga balita, untuk kegiatan kesehatan sasaran peningkatan pelayanan di posyandu seperti pelatihan kader , sweeping kader dan perlengkapan posyandu. Sedangkan untuk peningkatan kualitas layanan terutama untuk persalinan ibu hamil dengan penyediaan ambulance desa dan kegiatan pengembangan posyandu melalui tanaman toga dan kebun gizi.

Total alokasi dana untuk kegiatan bidang kesehatan sebesar Rp. 6.168.323.600,- dengan alokasi paling besar untuk kegiatan bantuan persalinan sebesar Rp. 1.219.715.000,- dan paling kecil pendanaan untuk kegiatan bantuan PMT ibu hamil Jenis – jeis kegiatan untuk bidang pendidikan dengan sasaran anak usia sd – smp seperti bantuan perlengkapan sekolah, bantuan transport siswa, untuk kegiatan penyuluhan pendidikan inklusi, penyuluhan remaja, paket penangan anak berkebutuhan khusus dan pengadaan perahu kato untuk transportasi siswa menuju tempat sekolah melalui jalur air. Untuk kegiatan bidang pendidikan pada tahun anggaran 2016 sebesar Rp. 2.269.676.400,- adapun alokasi paling besar untuk kegiatan penyuluhan pendidikan sebesar Rp. 446.719.000,- dan untuk mensuport kegiatan paud di desa alokasi pendanaan mencapai Rp. 443.063.000,-

NO

JENIS KEGIATAN  

TARGET INDIKATOR

PENERIMA MANFAAT

IH

A0

A1

A++

A2

A3

Lainnya

BIDANG KESEHATAN

6855

3364

10682

1446

1

Bantuan Paket Biaya Persalinan IH

1,2,3,4

2.344

2

Bantuan Paket Penanganan BGM

5,6,7,8

351

3

Bantuan Paket PMT Bumil KEK

1,2

181

4

Bantuan PMT Balita  & Reward Kehadiran di posyandu

5,6,7,8

939

3.034

5

Bantuan Paket PMT Bumil

1,2,3,4

195

6

Penyuluhan Kelas Bumil dan Pasangannya

1,2,3,4,9

1.810

7

Penyuluhan Bina Keluarga Balita

5,6,7,8,10

538

2.054

10

Penyuluhan  PHBS

5,6,7,8,10

280

125

434

11

Perlengkapan Posyandu

5,6,7,8

814

973

2.613

12

Bantuan Transport Sweeping Kader

5,6,7,8

340

14

Paket Pengadaan Kebun Gizi

9, 10

609

15

Pelatihan Kader Posyandu

8,9,10

497

16

Lomba Bayi/Balita Sehat

5,6,7,8, 10

736

2.096

17

Ambulance Desa

1,2,3,9

1.231

53

100

Penerima manfaat untuk bidang kesehatan meliputi ibu hamil 6.855 orang, bayi 3.364 anak, balita 10.682 anak dan lainnya ( kader posyandu ) sebanyak 1.446 orang se kabuaten Kubu Raya pada tahun anggaran 2016.

NO

Bidang Pendidikan

Penerima Manfaat

A++

A2

A3

Lainnya

1

Bantuan Transport Siswa Ke Sekolah

242

299

2

Bantuan Transport Siswa ABK Ke Sekolah

11

7

3

Alat Bantu ABK

1

4

APE PAUD

1568

5

Pengadaan Perahu / Kato untuk siswa sekolah

100

110

6

Bantuan Transport Sepeda ke sekolah

107

80

7

Bantuan Guru Honorer

189

8

Penyuluhan Pendidikan

784

476

9

Penyuluha  n Remaja

177

822

10

Bantuan Perlengkapan Sekolah

289

219

JUMLAH

1.568

1.710

2.014

189

Penerima manfaat untuk kegiatan pendidikan untuk siswa usia paud sebanyak 1.568 siswa, untuk sd sebanyak 1.710 siswa, smp sebanyak 2.014 dan guru honorer sebanyak 189 orang.

Untuk mengukur keberhasilan pelaksanaan GSC diKabupaten Kubu Raya ang terdiri 5 Kecamatan dengan 78 desa yang berpartisipasiaktif  dengan 12 indikator keberhasilanyang meliputi 10 indikator bidang kesehatan dan 2 indikator bidang pendidikan. KecamatanSungai Raya ada 20 desa, Terentang 10 desa, Batu Ampar 15 desa, Kubu ada 20desa dan Sungai Kakap ada 13 desa total ada 78 desa yang berpartisipasi aktifmelaksanakan program gsc. Untuk capaian 12 indikator pada pelaksanaan gsc tahunanggaran 2016 di Kabupaten Kubu Raya  

Capaian indikator paling tinggi bidang kesehatan yaitu indikator 3 ( Persalinan di tolong oleh Bidan / Tenaga medis ) hal ini suport dari kegiatan gsc berupa biaya persalian, transport persalinan, pmt ibu hamil dan ambulance desa. Disamping kegiatan kesehatan dari program dinas kesehatan untuk jampersal dan kemitraan bidan – dukun bayi. Dari 78 desa yang berhasil sebanak 71 desa dan 7 desa belum berhasil. Untuk capaian bidang pendidikan paling tinggi indikator 12 ( Setiap anak lulus sd melanjutkan ke smp termasuk abk) ini berkat suport kegiatan gsc melalui bantuan perlengkapan sekolah, bantuan transport siswa dan penyuluhan pendidikan sehingga proses kesadaran untuk melanjutkan ke smp setelah lulus sd semakin meningkat. Sedangkan capaian indikator paling rendah untuk bidang kesehatan yaitu indikator 8 (Penimbangan rutin balita di posandu setiap bulannya) hal ini disebabkan masih rendahnya kesadaran ibu yang memiliki balita untuk rutin datang ke posyandu setiap bulannya setelah imunisasi lengkap maka ibu memiliki balita malas untuk datang di posyandu.

\Walaupun suport dari program gsc melalui reward kehadiran dan penyuluhan balita. Untuk merangsang kehadiran ibu yang memiliki balita secara rutin di tunjang dengan pmt penyuluhan yang di alokasikan dari apbdes tetapi karena proses pencairan dana desa yang bertahap sehingga tidak bisa secara rutin setiap bulannya tersedia PMT Penyuluhan. Sedangkan capaian indikator 11 bidang pendidikan merupakan capaian paling rendah dari 12 indikator hal ini disebabkan anak yang drop out dan anak berkebutuhan khusus untuk kembali bersekolah sangat sulit karena faktor budaya, faktor ekonomi dan belum tersedianya sekolah yang menampung secara khusus untuk anak berkebutuhan khusus di tingkat kecamatan.

Capaian 12 indikator KabupatenKubu Raya apabila dibandingkan dengan target nasional ada 6 indikator yangberhasil melebihi target nasional yaitu Indikator 2,3,5,6,7,12 dan untukcapaian indikator 1,4,8,9,10,11 masih di bawah target nasional. Ada beberapafaktor capaian 12 indikator yang belum berhasil apabila dibandingkan dengantarget nasional. 

sebagai berikut :

Adana pergantian KPMD yang baru sehingga belum memahami dalam pengisian format 13 - 14 yang setiap bulannya harus di update melalui data yang ada di posyandu dan bidan desa. Posyandu masih banyak yang belum mampu menyajikan data ibu hamil dan balita setiap bulannya secara rutin. Ditambah akses posyandu di desa-desa yang ektrim

Beban kerja Fasilitator Kecamatan yang pelaksanaan gsc tahun 2016 harus menyelesaikan kegiatan ta 2015 dan 2016 sampai pemanfaat dan pertanggungjawabannya kegiatan pencairan dan penyaluran dana BLM multy dan Non Multy. Sehingga pemantauan capaian 12 indikator kurang mendapatkan pendampingan yang maksimal untuk melakukan ojt dan ist kpmd sebagai ujung tombak monitoring 12 indikator di desa

Belum terjalinnya hubungan koordinasi yang baik dengan penyedia layanan dengan pelaku gsc baik tingkat desa maupun kecamatan sehingga data - data capaian 12 indikator belum menjadi komitmen bersama dalam pelaksanaan kegiatan.

Berdasarkan uraian di atas untuk perbaikan capaian 12 indikator pada masa yang akan datang sebagai berikut :

  1. Revitalisasi posyandu agar mampu menjadi pos pelayanan terpadu di desa melalui peningkatan kualitas kader posyandu dan dukungan operasional posyandu
  2. Koordinasi yang rutin antara penyedia layanan dengan pemerintah desa dan kader posyandu untuk evaluasi capaian 12 indikator
  3. Suport kegiatan - kegiatan yang mendukung langsung dengan 12 indikator dari pemerintah desa menjadi bagian pelayanan sosial dasar di desa

Dampak program gsc di kabupaten Kubu Raya Provinsi kalimantan Barat dengan adanya kegiatan-kegiatan yang dibiayai oleh BLM Kegiatan dari tahun 2014 – 2016 sebagai berikut :

  1. Memastikan ibu hamil 2344 dari 5530 ibu hamil mendapatkan pemeriksaan, pil fee, persalinan oleh tenaga medis dan penyuluhan konseling gizi dan mengatasi ibu hamil kekurangan energi kronik (KEK) sebanyak 181 orang. Sekitar 42% ibu hamil mendapatkan akses layanan kesehatan.
  2. Memastikan 3364 bayi dari 9535 bayi mendapatkan imunisasi lengkap sekitar 35% mendapatkan layanan kesehatan, 10.682 balita dari 31.617 balita mendapatkan Vitamin A dan penimbangan secara rutin sekitar 34% mendapatkan layanan kesehatan dengan baik. Mengatasi 351 BGM untuk mendapatkan layanan kesehatan dengan baik.
  3. Membantu siswa sd sebanyak 1.710 dan siswa smp 2.014 untuk mendapatkan layanan pendidikan dengan baik dengan bantuan perlengkapan sekolah dan bantuan transport siswa. Memastikan anak usia sekolah sd yang telah lulus melanjutkan ke smp sekitar 91% termasuk anak yang berkebutuhan khusus.
  4. Peningkatan kualitas layanan di posyandu dengan penyuluhan dan pelatihan kader posyandu sebanyak 1446 kader yang tersebar di 294 titik kegiatan posyandu ditunjang dengan perlengkapan dan peralatan posyandu.
  5. Peningkatan kualitas pelayanan PAUD di 302 titik kegiatan paud yang di dukung dengan Alat Permainan Edukatif baik luar dan dalam.
  6. Peningkatan layanan untuk ibu hamil yang melahirkan rujukan ke puskesmas atau rumah sakit dengan bantuan ambulance desa menjadi lebih lancar untuk mengurangi angka kematian ibu dan bayi pada saat melahirkan.

Perahu Speed untuk ambulance desa di Desa Teluk empening dari GSC
Perahu Speed untuk ambulance desa di Desa Teluk empening dari GSC
Dok.pribadi
Dok.pribadi
Dampak pelaksanaan gsc di Kabupaten Kubu Rayayang paling besar dirasakan di wilayah Kecamatan Terentang dengan 10 desadengan capaian indikator paling banyak berhasil di bidang kesehatan, Indikator1 – 10 untuk 9  desa berhasil  100% hanya 1 desa yang tidak berhasil diindikator 9 – 10. Hal ini juga ditunjang oleh Pemerintah desa yang peduliterhadap layanan kesehatan seperti di Desa Teluk Empening yang mengalokasikanbantuan operasional desa siaga dari APBDes sehingga desa siaga dapat berperanlebih aktif dalam peningkatan derajat kesehatan dan akses layanan kesehatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun