Mohon tunggu...
Bronis
Bronis Mohon Tunggu... Lainnya - Pencapaianku adalah rebahan

Hobiku adalah nggak ngapa-nagapain

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sampah

20 November 2024   11:26 Diperbarui: 20 November 2024   11:32 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

   Pada suatu hari. Ada suatu desa yang bersebelahan dengan tumpukan sampah, yang banyak sekali tumpukan sampah di sana. Desa itu bernama desa uab. Desa uab adalah salah satu desa terkotor di indonesia #1 dan nomer #4 didunia. Desa uab sering kedatangan oleh truk sampah yang terus-menerus datang ke tumpukan sampah. Para penduduk di sana sudah terbiasa oleh bau sampah di tumpukan sampah tersebut. 

Pada suatu hari, Ada suatu mobil yang sedang membawa keluarga, ada Ayah, ibu, adik dan seorang remaja. Keluarga itu tersebut sedang jalan-jalan di luar kota dan sedang menuju ke tempat menarik. Pada perjalanan remaja itu tersebut melihat sebuah desa yang sedikit penuh dengan sampah, desa yang di lihat oleh remaja itu tersebut adalah desa yang dulunya tempat lahir si ayah. Si ayah itu baru menyadarinya kalau desanya itu yang dulunya hampir bersih sekarang desa itu sangat banyak sampahnya di sana. Para keluarga itu tersebut akhirnya menghentikan perjalanan dan menuju ke desa tempat ayah tinggal dulu. Keluarga itu sudah sampai ke desanya dan menanyakan beberapa kepada kelapa desa itu tersebut. Si ayah bertanya

Ayah:apakah bapak ini kepala desanya baru?

Kepala desa:yah betul saya, saya sudah menjabat selama 12 tahun dan tinggal 3 tahun untuk di gantikan dengan yang baru

Ayah:ohh gitu. Saya belum dengar kalau ada kepala desa yang baru. Saya sudah meninggal desaku selama 23 tahun.

Kepala desa:uyy lama nyeh 23 tahun. 

Ayah:pak saya mau bertanya

Kepala desa:yah? 

Ayah:mengapa banyak sampah di sini? Pak

Kepala desa:ohh itu karena pemerintah pusat.desa ini sudah tidak dipedulikan lagi dan juga masyarakat disini malas untuk membuang sampah pada tempatnya. Saya sudah berusaha untuk menyingkirkan para sampah itu, saya ingin sekali untuk membersihkan para sampah itu namjn, bukannya kurang malah banyak sampah itu yang terus memperbanyak halangan.

Ayah:oh gitu yah. Oh saya ingat cara menyingkirkan sampah itu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun