Mohon tunggu...
The Bhavana91
The Bhavana91 Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Kelompok KKM 91 UIN Maulana Malik Ibrahim Malang 2022-2023

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Penanaman dan Penataan Ulang Taman TOGA dalam Mendukung Keberlanjutan Fungsi Tanaman Obat Keluarga di Desa Bedali RW 01

24 Januari 2023   23:24 Diperbarui: 24 Januari 2023   23:26 1137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri
Dokpri

Indonesia merupakan negara yang terkenal akan kekayaan alamnya, terutama kekayaan hayati yang berasal dari tumbuhan. Indonesia memiliki biodiversitas tumbuhan yang sangat tinggi. Hal ini karena Indonesia memiliki tanah yang subur hingga dijuluki dengan "Surganya Bumi" karena tumbuhan apapun dapat tumbuh dengan baik di tanah Indonesia. Pernyataan tersebut dapat dibuktikan bahwa berbagai jenis hasil bumi Indonesia sangat banyak diminati dunia.

Tumbuhan di Indonesia banyak sekali jenisnya, mulai dari tumbuhan yang berhabitus pohon, pancang, tiang, perdu, semak hingga herba. Manfaat dan fungsinya pun banyak ada yang dimanfaatkan sebagai hiasan atau dekorasi, dimanfaatkan untuk dikonsumsi, sebagai bumbu masak dan rempah-rempah, serta dapat juga digunakan untuk pengobatan. Tumbuhan obat yang sudah sangat familiar di masyarakat adalah Tanaman Obat Keluarga (TOGA). TOGA telah diakui dari sebelum para ilmuan menemukan obat-obatan berbahan kimia, bahwa TOGA merupakan tumbuhan yang dapat memberikan khasiat untuk mencegah dan menyembuhkan berbagai penyakit.

Mahasiawa UIN Malulana Malik Ibrahim Malang dalam pengabdiannya di masyarakat Dusun Krajan Desa Bedali RW 01 Kecamatan Lawang Kabupaten Malang, melakukan penanaman dan penataan ulang Taman TOGA sebagai upaya mendukung keberlanjutan fungsi TOGA yang dilaksanakan pada Minggu, 15 Januari 2023. Kegiatan ini merupakan program kerja mahasiswa pada bidang lingkungan, harapannya masyarakat Dusun Krajan dapat memanfaatkan TOGA dengan baik. Program Kerja ini dicetuskan karena diketahui bahwa Taman TOGA tersebut telah lama tidak terawat dan banyak tumbuhan yang layu bahkan mati.

Sebelum melakukan penanaman dan penataan ulang taman TOGA, Mahasiswa KKM kelompok 91 melakukan survei untuk mengetahui kondisi Taman TOGA tersebut. Kemudian, mahasiswa merancang konsep penataan taman toga dan membaginya menjadi tiga tahapan dalam mengeksekusinya. Tahapan pertama adalah persiapan, kedua penanaman dan penataan, dan ketiga adalah pemberian label pada masing-masing jenis tumbuhan.

Pada tahapan pertama, mahasiswa KKM kelompok 91 melakukan koordinasi terlebih dahulu bersama ketua RW 01 untuk memohon izin akan dilakukannya penanaman dan penataan ulang taman TOGA, kemudian dilakukan pendataan nama-nama tumbuhan yang akan ditanam, serta mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan seperti pot, cat, tanah, tumbuhan yang akan ditanam, cetak barcode, kayu penyangga barcode, dll.

Dokpri
Dokpri

Tahapan kedua yaitu penanaman dan penataan taman TOGA, tahapan ini mahasiswa KKM kelompok 91 sebagian ada yang melakukan pengecatan pot, sebagian lagi ada yang melakukan pemilahan antara tumbuhan yang masih layak dengan tumbuhan yang perlu diganti. Jumlah dari jenis spesies tumbuhan yang ada di taman TOGA tersebut cukup banyak yaitu 31 jenis, diantaranya yaitu: ciplukan, bayam brazil, bayam cina, lidah buaya, patah tulang, daun mint, jahe, jahe merah, daun sirih, sereh, sereh merah, daun wungu, pecut kuda, bawang merah, belimbing wuluh, jeruk purut, lavender, rosemary, parijoto, bidara, zodia, kunyit, tapak dara, cocor bebek, angkung, daun paitan (insulin), daun rotala, kunci, ginseng, daun kitolod, dan tanaman adam hawa. Kemudian, dilakukan penanaman di dalam pot yang telah dicat dan ditata di taman TOGA.

Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri

Tahapan ketiga yaitu pemberian label, tumbuhan yang telah ditata di taman TOGA diberi label sesuai dengan nama spesies tumbuhan. Label pada tiap tumbuhan terdapat barcode dan nama tumbuhan beserta nama ilmiahnya. Pembuatan label ini menggunakan kemajuan teknologi yaitu digitalisasi penamaan dengan sistem barcode (QR Code). Barcode yang tertera tersebut dapat diakses langsung yang di dalamnya akan menampilkan gambar, informasi menegani khasiat, klasifikasi dan ciri morfologi dari tiap-tiap tumbuhan di Taman TOGA. Tujuan pelabelan adalah untuk memudahkan masyarakat dalam mendapatkan informasi TOGA.

Perlu diketahui bahwa pot yang digunakan untuk menanam merupakan galon plastik bekas yang tidak terpakai. Penggunaan galon sebagai pot ini merupakan salah satu alternatif untuk mengurangi limbah plastik, mengingat bahwa sampah plastik di Indonesia tiap tahunnya terus meningkat. Sehingga, selain melakukan penanaman tumbuhan juga meminimalisir limbah plastik yang sulit terurai, limbah plastik membutuhkan waktu 100 hingga 500 tahun untuk dapat terurai dengan sempurna.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun