Jude Bellingham kembali jadi sorotan di Derby Madrid. Bukan karena gol spektakuler atau assist brilian, melainkan karena emosinya yang meluap di tengah pertandingan panas antara Real Madrid dan Atletico Madrid. Selain itu, kutukan pribadinya di laga ini juga terus berlanjut---belum sekalipun ia meraih kemenangan dalam Derby Madrid di La Liga.
Bellingham dan Mentalitas Juara: Emosi atau Karakter?
Derby Madrid selalu menghadirkan tensi tinggi, dan Bellingham bukan pemain yang bisa duduk diam saat atmosfer memanas. Dalam laga yang berakhir 1-1 di Bernabeu, ia tertangkap kamera melontarkan kata-kata tajam kepada hakim garis, menunjukkan betapa frustasinya ia dengan jalannya pertandingan.
Namun, ini bukan pertama kalinya Bellingham menunjukkan sisi emosionalnya. Sebelumnya, saat melawan Espanyol, ia juga sempat terlibat konfrontasi dengan wasit. Apakah ini hanya luapan emosi sesaat, atau justru menunjukkan karakter seorang pemimpin yang tak mau kalah? Beberapa legenda seperti Roy Keane atau Sergio Ramos juga dikenal dengan temperamennya, tetapi di saat yang sama, mereka adalah pemenang sejati.
Kutukan Bellingham di Derby Madrid: Akhir Manis yang Tak Kunjung Tiba?
Sejak tiba di Madrid, Bellingham sudah lima kali menghadapi Atletico di berbagai ajang. Hasilnya? Satu kemenangan---dan itu pun di perpanjangan waktu Supercopa de Espana. Sementara di La Liga, ia belum pernah meraih tiga poin penuh melawan Los Colchoneros.
Lebih parahnya, dalam tiga pertemuan La Liga, Bellingham mencatatkan dua hasil imbang dan satu kekalahan. Bahkan, ia belum pernah mencetak gol dalam Derby Madrid. Kali ini, meski terlibat dalam proses gol penyama kedudukan Madrid, namanya tetap tak tercatat di papan skor.
Apakah ini hanya kebetulan, atau ada faktor psikologis yang membuatnya kesulitan tampil maksimal di laga penuh gengsi ini?
Tekanan Derby Madrid: Lebih dari Sekadar Rivalitas
Tak bisa dipungkiri, Derby Madrid adalah salah satu rivalitas terbesar di Eropa. Tekanannya tidak hanya datang dari lapangan, tapi juga dari media, fans, dan sejarah panjang persaingan kedua klub.
Bellingham sudah terbiasa dengan tekanan sejak masih berseragam Borussia Dortmund, tetapi Derby Madrid menghadirkan level tantangan yang berbeda. Bermain di Bundesliga dan menghadapi Bayern Munich jelas berbeda dengan menghadapi Atletico yang selalu tampil garang, bertahan dengan disiplin, dan siap mengganggu lawan dengan segala cara.
LaLiga dan Kontroversi Wasit: Masalah yang Tak Kunjung Usai