bola memang permainan yang penuh keindahan, dan Cristiano Ronaldo bersama Real Madrid menunjukkan alasannya pada 2011. Pemenang Ballon d'Or lima kali ini menjadi bagian dari banyak pemain bintang di Bernabeu saat Jose Mourinho melatih dari 2010 hingga 2013. Selama periode ini, Los Blancos meraih kejayaan LaLiga dan Copa del Rey, meski gagal menjuarai Liga Champions.
SepakMeskipun mereka meraih empat gelar Liga Champions dalam lima tahun setelah Mourinho pergi, masih ada pertanyaan besar kenapa mereka nggak bisa juara meski dipimpin pelatih asal Portugal itu.
Era Galacticos Kedua dan Gol Legendaris
Pada era Galacticos kedua, Madrid memecahkan rekor transfer dunia dua kali di 2009, membawa Ronaldo dan Kaka ke klub. Mereka memiliki pemain kelas dunia di hampir setiap posisi: Iker Casillas di bawah mistar gawang, Sergio Ramos, Raphael Varane, Pepe, dan Marcelo di lini belakang, Xabi Alonso dan Sami Khedira di tengah, serta salah satu lini serang terbaik yang pernah ada. Dalam laga penyisihan grup Liga Champions melawan Ajax pada September 2011, empat pemain menyerang -- Karim Benzema di depan, ditopang Ronaldo, Ozil, dan Kaka -- berkolaborasi membangun gol luar biasa.
Gol Sempurna dan Selebrasi Legendaris di Bernabeu
Gol ini dianggap sebagai salah satu gol serangan balik terbaik dalam sejarah, menampilkan kerja sama yang sangat cemerlang. Madrid membuka skor dengan cara yang memukau pada menit ke-25, yang bahkan membuat beberapa pendukung Ajax bertepuk tangan.
Dari kotak penalti mereka sendiri, hanya ada tujuh operan dan 11 sentuhan sebelum gol tercipta. Dimulai dari Ramos, yang menguasai bola di luar area penalti Madrid, ia mengirimkan bola ke Ozil, yang kemudian memberikan umpan terobosan kepada Ronaldo di tengah lapangan. Ronaldo mengoperkan bola kembali ke Kaka, lalu Kaka memberikan bola kepada Ozil yang berlari cepat. Ozil kemudian mengirimkan umpan sempurna ke Benzema, yang menahan Vertonghen sebelum melepaskan umpan silang rendah ke kotak penalti. Di sinilah Ronaldo, yang sudah siap di posisi terbaik, menyelesaikan serangan dengan tendangan ke sudut kanan bawah gawang.
Ronaldo merayakan gol itu dengan penuh gairah, sementara Ozil dan Benzema bergabung dalam selebrasi atas kontribusi mereka dalam gol tersebut. Penonton di Bernabeu memberi applause sebagai tanda kagum atas serangan balik cepat yang luar biasa ini.
Gol tersebut menjadi abadi di media sosial, dengan banyak penggemar memujinya. Salah seorang penggemar berkata: "Gol ini adalah kesempurnaan." Yang lain menambahkan: "Ini adalah gol serangan balik terbaik yang pernah ada. Semuanya sempurna." Bahkan ada yang mengatakan: "Skuad Madrid ini adalah skuad kerajaan."
Ronaldo, Sang Pencetak Sejarah yang Terus Bersinar
Kaka dan Benzema kemudian menambah gol lainnya dalam kemenangan 3-0 Madrid atas Ajax, membawa pasukan Mourinho melaju ke semifinal. Mereka akhirnya tersingkir oleh Bayern Munich lewat adu penalti, di mana Ronaldo dan Kaka gagal mengeksekusi penalti dalam kekalahan tersebut.