Mohon tunggu...
Thea Rahmani
Thea Rahmani Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Ilmu Komunikai UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Bali di Yogyakarta

9 Oktober 2013   21:57 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:45 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_271339" align="aligncenter" width="300" caption="Pura Pantai Ngobaran (Foto Koleksi Pribadi)"][/caption]

Aku menyukai traveling, terutama mengunjungi pantai-pantai yang cantik. Beberapa pantai sudah aku kunjungi, kali ini aku ingin menceritakan pengalamanku dipantai yang sangat cantik untuk dijadikan objek foto dan wisata. Aku merasa seperti dibali saat sampai disini.

Sebelum memarkirkan motor, dari kejauhan sudah terlihat hamparan laut biru dan terdengar deru ombak. Aku langsung berteriak “Yeay! Pantai!”. Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 2 jam dari Sleman, Yogyakarta, akhirnya aku bersama teman-temanku sampai ditempat tujuan. Aku berdecak kagum melihat laut dari kejauhan tidak sabar ingin segera melihat lebih dekat lagi pantai itu.

Berderet beberapa pura yang menghiasi atas tepi pantai. Aaahh Bali, tapi kenyataannya aku tidak sedang berada di Bali. Gak perlu menyebrangi pulau untuk menikmati suasana Bali, dipantai ini suasananya sudah Bali banget. Ternyata Pulau Jawa punya pantai yang suasananya seperti di Bali karena beberapa pura kokoh dan patung-patung dewa hindu berdiri menyambut pengunjung yang datang ke pantai ini. Ya, pantai ini terletak di Gunung Kidul, Yogyakarta. Pantai Ngobaran. Pantai Ngobaran terletak sekitar dua kilometer dari Pantai Ngerenehan.

Dari atas pantai ini terlihat tebing-tebing yang menjulang tinggi dan batu karang raksasa yang kuat walau diterpa ombak besar. Saat teman-temanku sibuk mengabadikan foto mereka dengan pantai ini, aku lebih suka duduk sambil memandangi laut luas dari atas tebing pantai. Suara ombak yang berdentum menabrak karang terdengar harmonis.

Saat waktunya makan siang, aku dan teman-temanku memesan makanan diwarung makan sekitar pantai. Dengan harga sepuluh ribu rupiah aku dapat menyantap makan siang dengan satu porsi nasi, ikan goreng, sambal beserta lalapannya dan segelas es jeruk. Cukup mengisi perutku yang sebelumnya keroncongan. Tapi dengar-dengar makanan khas di Pantai Ngobaran ini adalah landak laut. Hampir setiap sore banyak wisatawan dan pemburu landak laut yang turun ke tepi pantai untuk mencari landak laut. Aku sendiri belum pernah mencobanya sih.

Setelah makan, teman-temanku langsung melaksanakan solat dzuhur di masjid sekitar pantai. Tidak hanya pura tempat ibadah umat Hindu saja yang ada disekitar pantai ini, tetapi juga ada masjid untuk beribadah umat Islam, dan rumah joglo yang terletak disebelah pura tempat beribadah aliran Kejawan. Kejawan merupakan aliran dari anak Brawijaya yang bernama Bondan Kejawan.

Menjelang sore kami kembali  ke pura atas pantai untuk mengabadikan foto bersama di Pantai Ngobaran. Awan cumulonimbus mengiringi keindahan sore hari Pantai Ngobaran ini. Aku melihat kebawah laut, terlihat rumput laut berwarna hijau kecoklatan muncul ditepi pantai. Air laut sedang surut saat itu. Beberapa pengunjung turun ke tepi pantai untuk mengambil rumput laut dan mungkin juga mencari landak laut untuk santapan malamnya.

Disekitar Pantai Ngobaran masih banyak terdapat pantai-pantai yang indah dan saat sampai disana, merasa pantai milik pribadi. Karena rata-rata pantainya masih sepi pengunjung dan belum banyak yang mengeksploitasi.

Indahnya pantai ini. Gunung Kidul memang terkenal dengan wisata pantai yang indah dan masih perawan. Masih banyak orang yang belum menjelajahi pantai-pantai yang ada di Gunung Kidul. Mungkin karena jaraknya yang jauh dari kota Yogyakarta, sulitnya kendaraan umum yang menjangkau ketempat tujuan, dan jalanan yang agak sulit untuk dilalui. Tapi sesampainya di Gunung Kidul, apalagi sampai dipantai-pantainya yang masih perawan dan indah, semua rasa lelah dijalan hilang. Semoga bisa menjadi rekomendasi liburan anda. Tapi jangan merusak keindahan pantainya ya  :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun