Suatu hari Slamet (nama samaran) sedang mendapatkan panggilan dari atasannya. Tanpa ragu Slamet mengetuk pintu kemudian masuk ke ruangan.
Sang atasan lantas berkata, "Saudara Slamet, apakah kamu tahu maksud dan tujuan saya memanggilmu kesini?"
Dengan raut muka bingung bercampur takut, Slamet menjawab, "Mohon maaf, saya tidak tahu pak. Kira-kira ada apa ya pak?"
Sang atasan lanjut menjelaskan, "Saya sekarang sedang mencari pegawai yang mampu mengisi posisi sebagai pengawas gudang, karena pengawas yang sebelumnya sudah mengundurkan diri. Kamu masuk ke dalam daftar calon pengganti, namun di urutan yang terakhir karena masa kerjamu terbilang masih baru."
Slamet hanya terdiam mendengarkan dengan seksama setiap kata yang diucapkan sang atasan.
"Tapi untuk bisa menjadi pengawas gudang, ada syaratnya." lanjut sang atasan.
Slamet bertanya, "Syaratnya apa ya pak kalau saya boleh tahu?"
Sang atasan menjawab, "Syaratnya cukup sederhana, yang harus kamu lakukan adalah memberikan laporan secara berkala kepada saya, tetapi setiap kali pengiriman jumlah barang yang masuk dan keluar harus kamu kurangi 2 box. Nanti kita bagi hasil karena dari 2 box setiap hari bisa kita jual lagi, yang penting kita tahu sama tahu lah met. Nanti gajimu juga akan saya naikkan 2x lipat bulan depan"
Slamet adalah seorang pegawai pabrik yang baru 12 bulan bekerja. Kehidupan ekonominya sangat pas-pasan. Dia mempunyai seorang istri dan 3 orang anak. Sang istri tidak bekerja sehingga Slamet merupakan tulang punggung keluarga.
Keluarga Slamet tinggal dengan menyewa sebuah rumah ukuran 5x10 meter. Bulan depan masa sewa rumah akan habis dan saat ini uang sewa baru terkumpul 50%. Jika tidak dilunasi, maka risikonya keluarga Slamet harus angkat kaki dari rumah.
Sesampainya di rumah, Slamet menceritakan kepada sang istri perihal tawaran dari atasan. Istri Slamet begitu gembira mendengar suaminya akan dipromosikan, karena itu artinya pekerjaan Slamet nantinya lebih baik dan bisa mengangkat kesulitan ekonomi yang mereka alami saat ini.