Mohon tunggu...
Anjas Permata
Anjas Permata Mohon Tunggu... Konsultan - Master Hypnotist

Trainer Hypnosis, Master Hypnotist, Professional Executive, Founder Rumah Hipnoterapi, Founder Mind Power Master Institute, Ketua DPD Perkumpulan Komunitas Hipnotis Indonesia (PKHI)

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Sebuah Kontemplasi bersama Sang Da'i

8 April 2022   06:48 Diperbarui: 8 April 2022   06:52 867
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: dokumentasi pribadi

Dari Abdullah Ibn Amr, sesungguhnya Nabi Muhammad bersabda, "Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat. Berkisahlah tentang Bani Israel dan itu tidak apa-apa. Barangsiapa berdusta atas namaku, maka bersiaplah mendapatkan kursinya dari api neraka." (HR. Bukhari)

Hadis diatas mengandung pesan kepada seluruh umat muslim agar terus belajar dan berbagi ilmu kepada siapapun. Demikan pula ilmu dan ajaran agama Islam, sampaikanlah walau hanya sedikit. Sebab mungkin tidak ada yang tahu, bahwa dari ilmu yang sedikit tersebut dapat membawa manfaat bagi orang lain.

Menyampaikan ilmu tidak harus orang dari lulusan pesantren, karena kokohnya ajaran agama Islam bukan hanya tugas para pendakwah, melainkan tugas kita bersama.

Namun satu hal penting yang harus digarisbawahi, yaitu tentang kesahihan ajaran Islam yang kita bagikan. Perlu kehati-hatian dalam menafsirkan makna baik yang berasal dari Al-Quran maupun Al-Hadis. Karena jika kita melebih-lebihkan atau mengurangi, maka justru akan menjadi larangan.

Oleh sebab itu kita dianjurkan untuk belajar terlebih dahulu sebelum menyampaikan ajaran agama Islam. Memahami dahulu baru kemudian berbagi.

Saluran belajar agama Islam sebenarnya sudah sangat banyak. Kita bisa memanfaatkan media online melalui internet, maupun media offline dengan mengikuti ceramah atau pengajian. Minimal bagi kaum pria, setiap seminggu sekali memiliki kesempatan menimba ilmu sewaktu Salat Jumat.

Kita harus sadari bahwa kita bukan lagi hidup di zaman Nabi. Dahulu kala, penyebaran agama Islam dilakukan dengan berdarah-darah oleh Nabi dan para sahabat. Tak jarang mereka mendapatkan perlakuan fisik dan mental seperti dilempar batu, dicemooh, dihina dan sebagainya.

Kini kita harus bersyukur karena menimba ilmu dan ajaran agama Islam bisa dilakukan kapan dan dimana saja. Seperti yang baru-baru ini saya ikuti.

Di sela-sela rutinitas kerja, kebetulan perusahaan saya sedang mengadakan acara buka bersama virtual dalam rangka memeriahkan bulan Ramadan sekaligus perayaan hari jadi yang ke-40 tahun tanggal 7 April 2022. Disitu ada sebuah momen kehadiran sang da'i Ustad Ali Limau.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun