Siang itu setelah istirahat salat dan makan, saya hendak melanjutkan aktivitas bekerja. Sambil menunggu komputer menyala, saya buka HP dan melihat pengumuman pemenang blog competition "Heritage of Toba" yang diselenggarakan Kompasiana kerjasama dengan Kemenparekraf.
Betapa terkejutnya, karena ternyata nama saya ada di bagian paling atas sebagai salah satu dari 10 pemenang yang mendapatkan kesempatan untuk melaksanakan trip ke Danau Toba selama 5 hari. Wow Alhamdulillah! senang rasanya, karena memang saya belum pernah sama sekali menginjakkan kaki di tanah Toba.
Baca: Selamat! Inilah 10 Pemenang yang Berhasil Menelusuri Langsung Danau Toba
Sebuah kesempatan langka yang mungkin saya dapatkan sekali seumur hidup. Dengan persiapan yang cukup mepet, saya memutuskan untuk mengikuti rangkaian acara yang disiapkan oleh pihak panitia.Â
"Danau Toba i'm coming!"
Pekik dalam hati saya yang tak kuasa membendung kegembiraan. Berangkat dari bandara Juanda, Sidoarjo saya harus menempuh perjalanan udara selama +/- 5 jam (transit bandara Batam) menuju bandara Kualanamu, Medan.
Setibanya di Kualanamu, saya melanjutkan perjalanan darat menggunakan mobil menuju Kecamatan Balige, Kabupaten Toba selama +/- 5 jam. Sebenarnya ada bandara baru yakni bandara Silangit yang terletak di Tapanuli Utara, namun karena akses langsung dari Juanda ke Silangit lebih lama, maka saya memilih untuk turun di Kualanamu.
Sepanjang jalan menuju Balige, saya disuguhi pemandangan hamparan hutan sawit yang begitu luas. Maklum Sumatera Utara memang terkenal sebagai salah satu penghasil kelapa sawit terbesar di Indonesia.
Sesampainya di Balige, saya diantar menuju Labera Hotel. Dan akhirnya lelah sepanjang perjalanan 10 jam terbayar tuntas menginap di satu-satunya hotel bintang 4 di kawasan Danau Toba. Keramahtamahan pegawai hotel sudah mulai terasa di depan pintu masuk. Saya disambut dengan baik dan sangat hangat.