Guna menghitung berapa kalori yang diperlukan untuk menghasilkan energi dalam satu hari, Anda bisa menggunakan rumus berikut ini.
Berat Badan x TDEE = Jumlah KaloriÂ
Sebagai contoh, orang dengan berat badan 82 kilogram dan jarang berolahraga (seminggu 1 -2 kali), maka jumlah kalori yang dibutuhkan adalah 82 x 33 = 2.706 Kcal.
Jika dia mengonsumsi makanan dan minuman dengan jumlah kalori diatas 2.706 Kcal, maka kelebihan kalori tersebut akan menjadi surplus kalori yang berubah menjadi lemak dan menyebabkan berat badan naik.
Cara menurunkan berat badan untuk Anda yang saat ini mengalami obesitas adalah dengan menciptakan defisit kalori. Karena dengan defisit kalori, maka tubuh akan mengambil energi dari cadangan lemak yang Anda miliki.
Kembali pada contoh diatas, jika ingin menurunkan berat badan, maka orang tersebut harus mengonsumsi makanan dan minuman dengan total kalori dibawah 2.706 Kcal.
Kalau setiap hari Anda mengonsumsi jumlah kalori dibawah TDEE Anda saat ini (defisit kalori), maka berat badan dipastikan akan turun. Sekali lagi, menciptakan defisit kalori sama dengan mengurangi lemak yang dijadikan energi oleh tubuh kita.
Nah.. ada satu hal penting yang perlu diingat, bahwa defisit kalori tidak boleh lebih dari 25% karena akan menimbulkan efek kurang baik bagi tubuh. Bagaimanapun juga tubuh memerlukan asupan nutrisi yang seimbang.
Selain menjaga konsumsi kalori, Anda juga bisa tambah frekuensi berolahraga setiap hari 15-20 menit. Tujuannya agar pembakaran kalori yang Anda konsumsi menjadi seimbang.
Olahraga jenis kardio seperti jalan kaki, berlari dan bersepeda dapat mempercepat pembakaran kalori. Semakin banyak kalori yang terbakar, maka berpeluang menciptakan defisit kalori.Â
Orang yang malas bergerak (berolahraga), sangat rawan mengalami obesitas ketika pola makan juga tidak diatur dengan benar.