Merasa cemas adalah hal wajar ketika menghadapi suatu kejadian yang menegangkan.Â
Namun, apabila merasa cemas terus-menerus tanpa alasan yang jelas, perhatikan kawan mungkin kamu sedang mengalami Anxiety Disorder (gangguan kecemasan).
Semua orang pasti pernah merasa cemas, misalnya saat tengah dirundung masalah, sebelum mengerjakan ujian, sebelum wawancara kerja atau saat menunggu hasil pemeriksaan dokter.
Rasa cemas merupakan reaksi tubuh terhadap stres. Rasa cemas sebenarnya bermanfaat untuk membuat kita lebih berhati-hati serta waspada.
Biasanya rasa cemas yang normal itu akan mereda ketika faktor pemicu kecemasannya hilang. Misalnya setelah selesai mengerjakan ujian, maka kecemasan akan pergi dan berganti perasaan lega.
Berbeda halnya dengan rasa cemas normal, kecemasan berlebihan akan terus ada walaupun tanpa sebab yang jelas. Orang yang mengalami gangguan kecemasan akan terus merasa khawatir dan takut setiap saat.
Gangguan kecemasan adalah problem kesehatan mental yang cukup serius. Kondisi ini dapat disebabkan oleh adanya masalah pada Limbic System yakni bagian otak yang berfungsi mengontrol emosi dan perasaan.
(baca: Mengenal Sistem Limbik dan Plastisitas Otak Manusia)
Beberapa faktor pemicu gangguan kecemasan antara lain:
- Masalah hidup yang besar seperti Quarter Life Crisis, Overthinking dan Insecure.Â
- Pengalaman buruk yang menimbulkan trauma psikologis.
- Efek samping obat atau zat tertentu seperti kafein dan narkoba.
- Faktor gen atau keturunan.
- Gangguan kepribadian; dan
- Penyakit tertentu seperti tiroid dan gangguan irama jantung
(baca: Jangan Biarkan Quarter Life Crisis Membuat Hidup Kamu Jadi Terkikis!)
1. Gangguan Kecemasan UmumÂ
Dikenal dengan GAD (Generalized Anxiety Disorder)Â yaitu suatu kondisi dimana penderita mengalami perasaan takut, khawatir dan cemas berlebihan yang datang sewaktu-waktu.Â