"Bila Anda berpikir bisa, maka Anda benar. Bila Anda berpikir Anda tidak bisa, Anda pun benar. Karena itu ketika seseorang berpikir tidak bisa, maka sesungguhnya dia telah membuang kesempatan untuk menjadi bisa."Â -Henry Ford-
Delapan bulan yang lalu saya dipindahtugaskan ke divisi baru di perusahaan tempat saya bekerja. Sebelumnya saya sudah 3 (tiga) tahun berposisi sebagai Branch Manager di salah satu cabang. Kemudian datang sebuah tawaran untuk menempati posisi anyar.
Jabatan ini terbilang bukan favorit. Terbukti sudah berkali-kali ditawarkan, namun rata-rata tidak ada yang mau mengambilnya.
AR (Account Receivable) Management ialah divisi yang tidak banyak peminat. Penjelasan sederhana tugas dari tim AR Management adalah "nagih angsuran tertunggak nasabah."
Oke sudah kebayang kan? sebagian besar Anda pasti langsung mempersepsikan pekerjaan yang serem. Bertemu dengan orang-orang bermasalah yang tidak mau atau tidak mampu bayar angsuran.
Belum lagi tantangan disaat pandemi sekarang, perputaran usaha para nasabah tentu sedikit atau banyak telah terdampak. Hal tersebut semakin memperparah risiko gagal bayar.
Saya sendiri belum memiliki cukup pengalaman benar-benar 100% memegang kendali tim AR Management.Â
Satu-satunya hal yang menjadi titik berat saya untuk mengambil tantangan ini adalah ambisi kenaikan karir atau promosi. Prinsip utama saya dalam bekerja ialah jenjang karir. Saya tidak mau terus-menerus di poisisi yang sama hingga pensiun.
Mulanya terlalu percaya diri dengan pencapaian 3 tahun di kantor cabang sebelumnya, saya dibawa pada fase kegagalan jilid 2. Saya pernah menulis cerita kegagalan jilid 1.
 (baca: Apakah Massive Actions dan Burning Desire Kamu Sepadan dengan Hasil?)