Mohon tunggu...
Anjas Permata
Anjas Permata Mohon Tunggu... Konsultan - Master Hypnotist

Trainer Hypnosis, Master Hypnotist, Professional Executive, Founder Rumah Hipnoterapi, Founder Mind Power Master Institute, Ketua DPD Perkumpulan Komunitas Hipnotis Indonesia (PKHI)

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Meneladani Kisah Nabi Sam'un Al Ghozi AS dan Sejarah Malam Seribu Bulan

3 Mei 2021   21:36 Diperbarui: 3 Mei 2021   21:39 30655
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi nabi Sam'un AS| https://cdn2.boombastis.com

Malam Lailatulqadar disebut sebagai malam seribu bulan.

Pernahkah anda bertanya mengapa disebut demikian? Ini kisahnya.

Iman kepada Nabi dan Rasul adalah rukun iman ke-4. Diriwayatkan Abu Dzar pernah bertanya kepada Nabi Muhammad SAW,

"Wahai Rasulullah berapakah jumlah persis nabi?"

Rasulullah menjawab,

"Nabi ada 124.000 orang, 315 diantaranya adalah Rasul. Mereka banyak sekali." (HR. Ahmad)

Diceritakan dalam kitab Muqasyafatul Qulub karya imam Al Ghazali, pada suatu malam di bulan Ramadan, Nabi Muhammad SAW sedang berkumpul dengan para sahabat. Tiba-tiba seorang sahabat melihat Nabi Muhammad SAW tersenyum lalu bertanya,

"Apa yang membuatmu tersenyum wahai Rasulullah?"

Rasulullah menjawab,

"Diperlihatkan kepadaku hari akhir ketika semua manusia dikumpulkan di padang mahsyar. Semua Nabi dan Rasul berkumpul bersama umatnya masing-masing kemudian masuk ke surga. Ada salah seorang nabi dengan membawa pedang, tidak memiliki pengikut satupun, masuk ke dalam surga. Dia adalah Sam'un."

Sam'un alias Samson alias Simson dalam bahasa ibrani merupakan salah seorang Nabi dalam ajaran agama Islam yang dikenal dengan nama Sam'un Ghozi Alaihi Salam.

Beliau adalah orang yang memiliki kekuatan super luar biasa dan tak terkalahkan. Allah Swt memberikan mukjizat kepada Nabi Sam'un yang bisa melunakkan besi, memutus rantai yang besar serta merobohkan istana.

Nabi Sam'un berasal dari Palestina tepatnya Ghaza atau Gaza. Beliau diutus berdakwah untuk kaum Bani Israil di tanah Romawi. Nabi Sam'un memiliki sebuah senjata mirip pedang yang terbuat dari rahang unta bernama Liha Jamal.

Konon ceritanya hanya dengan pedang tersebut, Nabi Sam'un telah membunuh ribuan kaum kafir. Ketika Nabi Sam'un haus, pedang itu dapat mengeluarkan air. Dan ketika beliau lapar, pedang itu bisa menumbuhkan daging.

Pada masa itu paganisme tumbuh begitu subur di kalangan Bani Israil. Semua orang menjadi penyembah berhala dan hanya mementingkan harta benda. Maka diutuslah Nabi Sam'un untuk menyampaikan risalah Allah Swt dengan penuh ketakwaan.

Dalam berdakwah, beliau selalu menyebut 'Laa ilaaha ilallah' artinya Tiada Tuhan Selain Allah. Namun karena begitu sesatnya mereka, hingga Nabi Sam'un tidak memiliki pengikut satu orangpun.

Hal itu tak menjadi masalah baginya. Dengan katangguhan dan kekuatan yang dimiliki, Nabi Sam'un terus menentang penguasa pada waktu itu bernama Raja Israil.

Nabi Sam'un Ghozi selalu memenangkan pertempuran melawan kaum kafir dan tidak pernah kalah. Kaum kafir sampai ketakutan dibuatnya. Hingga akhirnya Raja Israil memakai cara-cara licik untuk menaklukkan Nabi Sam'un.

Sang Raja mengadakan sayembara kepada siapa saja yang berhasil mengikat dan membawa Nabi Sam'un ke istana, maka akan diberikan imbalan emas dan permata yang sangat banyak.

Raja kemudian mempunyai ide untuk menawarkan hadiah kepada istri Nabi Sam'un.

Raja bertanya,

"Wahai istri Sam'un, apakah kamu mencintai suamimu?"

Sang istri menjawab,

"Tentu saja raja"

Kemudian Raja bertanya lagi,

"Kamu tahu kan bahwa suamimu membuat kita semuanya ketakutan"

Sang istri berkata,

"Tentu saya juga tahu itu Raja"

Raja lantas memberikan penawaran kepada istri Nabi Sam'un,

"Maukah kamu menaklukkan suamimu dan membawanya ke istana? Atas keberhasilanmu kelak akan diberikan imbalan berupa emas dan permata yang berlimpah."

Tergiur akan penawaran sang Raja, maka istri Nabi Sam'un pun menyanggupinya dan berkata,

"Baik Raja, saya siap."

Kemudian oleh Raja diberikanlah tali untuk mengikat tubuh Nabi Sam'un.

Percobaan di hari pertama, sang istri menunggu Nabi Sam'un yang sedang salat, namun karena terlalu lama akhirnya sang istri mengantuk hingga ketiduran.

Hari berikutnya ketika Nabi Sam'un sedang tertidur, sang istri kemudian mengikat badannya. Nabi Sam'un lantas terbangun dan bertanya,

"Wahai istriku, apakah engkau yang mengikat tubuhku?"

sang isrtri menjawab,

"Aku hanya mencoba seberapa kuatkah dirimu."

Kemudian tanpa kesulitan tali itu diputus Nabi Sam'un dan terlepas dari tubuhnya.

Percobaan ketiga pun menemui hal yang sama. Karena selalu tidak berhasil, akhirnya sang istri menggunakan strategi rayuan. Dia bertanya kepada Nabi Sam'un.

"Wahai suamiku, apakah gerangan yang bisa mengalahkanmu?"

Karena cinta dan sayangnya Nabi Sam'un kepada sang istri, beliau kemudian lantas menjawab,

"Ikatlah tubuhku dengan rambut-rambutku, maka itulah yang sebenarnya membuatku lemah."

Nabi Sam'un memiliki rambut yang sangat panjang hingga menyentuh tanah. Maka keesokan harinya sang istri pun mengikat tubuh Nabi Sam'un dengan potongan rambutnya sendiri.

Setelah lemah tak berdaya, sang istri mengabarkan kepada Raja Israil kemudian dibawalah tubuh Nabi Sam'un ke istana.

Disana beliau disiksa dan akan dibunuh secara perlahan. Kedua mata dibutakan, telinga, kaki dan tangannya pun dipotong. 

Atas kejadian itu Allah Swt memerintahkan malaikat Jibril turun dan menemui Nabi Sam'un lalu bertanya,

"Apa yang engkau inginkan wahai nabiullah."

Nabi Sam'un menjawab,

"Saya minta ampun atas kesalahan yang seharusnya tidak saya beritahukan kepada siapapun termasuk istri saya. Dan saya meminta agar kekuatan saya dikembalikan hingga bisa menggerakkan tiang istana ini."

Seketika itu juga kekuatan Nabi Sam'un dikembalikan oleh Allah Swt, hingga beliau bisa menghancurkan tiang dan merobohkan istana. Reruntuhan istana menjatuhi masyarakat, sang Raja Israil dan bahkan istrinya sendiri, hanya Nabi Sam'un saja yang hidup.

Kemudian dikembalikan kedua kaki, tangan, telinga dan mata beliau. Nabi Sam'un kemudian bersumpah bahwa dia akan melawan kebatilan dan beribadah selama 1.000 bulan tanpa henti.

Dalam cerita nabi-nabi, Nabi Sam'un telah melaksanakan ibadah puasa di siang hari dan salat malam selama lebih kurang 1.000 bulan tanpa terputus.

Setelah mendengar kisah Nabi Sam'un Al Ghaszi AS, banyak sahabat Nabi Muhammad SAW yang terharu dan meneteskan air mata.

Lalu bertanyalah sahabat kepada Rasul,

"Wahai Rasulullah betapa besar ganjaran yang diterima Nabi Sam'un Al Ghozi AS, beliau memberantas kebatilan selama seribu bulan. Malamya beliau beribadah dan siangnya berpuasa serta berjihad. Sedangkan kami yang lemah ini tidak mampu melakukan ibadah itu."

Nabi Muhammad SAW kemudian terdiam sejenak. Disaat itulah turun wahyu dari Allah Swt surat Al Qadr ayat 1-5 sebagai berikut:

اِنَّاۤ اَنۡزَلۡنٰهُ فِىۡ لَيۡلَةِ الۡقَدۡرِ

Innaa anzalnaahu fii lailatil qadr (Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam qadar)

وَمَاۤ اَدۡرٰٮكَ مَا لَيۡلَةُ الۡقَدۡرِؕ

Wa maa adraaka ma lailatul qadr (Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?)

لَيۡلَةُ الۡقَدۡرِ  ۙ خَيۡرٌ مِّنۡ اَلۡفِ شَهۡرٍؕ

Lailatul qadri khairum min alfii shahr (Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan)

تَنَزَّلُ الۡمَلٰٓٮِٕكَةُ وَالرُّوۡحُ فِيۡهَا بِاِذۡنِ رَبِّهِمۡ‌ۚ مِّنۡ كُلِّ اَمۡرٍ

Tanaz zalul malaa-ikatu war ruuhu fiiha bi izni-rab bihim min kulli amr (Pada malam itu turun para malaikat dan ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan)

سَلٰمٌ هِىَ حَتّٰى مَطۡلَعِ الۡفَجۡرِ

Salaamun hiya hattaa mat la'il fajr (Sejahterahlah (malam itu) hingga terbit fajar)

Rasulullah kemudian bersabda,

"Burulah malam lailatulqadar ini, kalian hanya mengamalkan satu malam dan mendapatkan malam lailatulqadar itu, maka kamu akan mendapatkan lebih baik daripada beribadah seribu bulan seperti Nabi Sam'un Al Ghozi AS."

Tidak ada yang tahu kapan malam lailatulqadar itu hadir. Malam dimana cahaya surga menerangi bumi. Malam dimana Tuhan menyeka air mata dan dosa-dosa manusia.

Beberapa pendapat ulama menganjurkan kepada kita untuk memperbanyak ibadah di sepuluh hari terakhir bulan Ramadan untuk mendapatkan malam lailatulqadar.

Maka tidak ada salahnya pada kesempatan kali ini, saya mengajak kepada kita semua untuk berbondong-bondong meningkatkan ibadah baik salat malam, membaca Al Quran hingga iktikaf di masjid guna memohon ampunan dan keridaan Allah Swt

***

Selain hikmah malam seribu bulan, berikut beberapa pelajaran lainnya yang bisa kita ambil dari kisah Nabi Sam'un Al Ghozi AS.

1. Menjadi Manusia yang Tangguh

Keperkasaan Nabi Sam'un AS memang tidak dimiliki oleh manusia pada umumnya. Namun ketangguhan beliau bisa kita jadikan contoh dalam menjalani kehidupan ini.

Sebagai khalifah, maka kita harus menjadi pribadi yang kuat dalam menghadapi berbagai ujian, tantangan dan cobaan. Allah Swt tidak akan memberikan ujian melebihi kekuatan hamba NYA.

Ketika kita diuji, maka disitulah Allah Swt memperhatikan kita. Jadi senanglah dengan ujian dan cobaan karena akan membawa Anda menuju level lebih tinggi.

2. Menjadi Manusia yang Taat

Meskipun harus berperang terus menerus melawan kebatilan, Nabi Sam'un tidak pernah meinggalkan ibadah. Beliau menjalankan segala perintah dan menjauhi semua larangan NYA.

Demikian halnya diri kita yang wajib senantiasa menumbuhkan ketaatan kepada Allah Swt.

3. Menjadi Manusia yang Takwa

Lafal 'Laa ilaaha ilallah' Tiada Tuhan Selain Allah , selalu diucapkan oleh Nabi Sam'un ketika berdakwah. Sebagai umat muslim, maka ketakwaan terhadap Allah Swt perlu terus kita tingkatkan. 

Tidak menyekutukan Allah Swt dengan apapun. Berpasrah setotal-totalnya kepada Allah Swt akan membawa kebaikan kepada kita semua. Allahuma aamiin.

***

Demikian kisah Nabi Sam'un dan sejarah malam seribu bulan. Semoga memberikan manfaaat untuk kita semua.

"Tingkatkan kekuatan dengan ilmu pengetahuan, lembutkan hati dengan kesadaran dan lengkapi jalan dengan agama Islam" The Architect

-AP-

#Tulisan ini diikutsertakan dalam blog competition samber thr 2021 dari thrkompasiana.

#Tulisan ini merupakan tulisan samber 2021 hari 20.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun