Disana beliau disiksa dan akan dibunuh secara perlahan. Kedua mata dibutakan, telinga, kaki dan tangannya pun dipotong.Â
Atas kejadian itu Allah Swt memerintahkan malaikat Jibril turun dan menemui Nabi Sam'un lalu bertanya,
"Apa yang engkau inginkan wahai nabiullah."
Nabi Sam'un menjawab,
"Saya minta ampun atas kesalahan yang seharusnya tidak saya beritahukan kepada siapapun termasuk istri saya. Dan saya meminta agar kekuatan saya dikembalikan hingga bisa menggerakkan tiang istana ini."
Seketika itu juga kekuatan Nabi Sam'un dikembalikan oleh Allah Swt, hingga beliau bisa menghancurkan tiang dan merobohkan istana. Reruntuhan istana menjatuhi masyarakat, sang Raja Israil dan bahkan istrinya sendiri, hanya Nabi Sam'un saja yang hidup.
Kemudian dikembalikan kedua kaki, tangan, telinga dan mata beliau. Nabi Sam'un kemudian bersumpah bahwa dia akan melawan kebatilan dan beribadah selama 1.000 bulan tanpa henti.
Dalam cerita nabi-nabi, Nabi Sam'un telah melaksanakan ibadah puasa di siang hari dan salat malam selama lebih kurang 1.000 bulan tanpa terputus.
Setelah mendengar kisah Nabi Sam'un Al Ghaszi AS, banyak sahabat Nabi Muhammad SAW yang terharu dan meneteskan air mata.
Lalu bertanyalah sahabat kepada Rasul,
"Wahai Rasulullah betapa besar ganjaran yang diterima Nabi Sam'un Al Ghozi AS, beliau memberantas kebatilan selama seribu bulan. Malamya beliau beribadah dan siangnya berpuasa serta berjihad. Sedangkan kami yang lemah ini tidak mampu melakukan ibadah itu."