Mohon tunggu...
Anjas Permata
Anjas Permata Mohon Tunggu... Konsultan - Master Hypnotist

Trainer Hypnosis, Master Hypnotherapist, Professional Executive, Founder Rumah Hipnoterapi, Founder Mind Power Master Institute, Ketua DPD Perkumpulan Komunitas Hipnotis Indonesia (PKHI)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

100 Artikel dan Hikmah Pandemi

4 April 2021   07:51 Diperbarui: 4 April 2021   07:59 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi menulis, sumber: tirto.id/

"Hidup ialah proses belajar tiada henti." The Architect

Setahun yang lalu siapa yang menyangka peradaban manusia akan berubah seperti sekarang. Perihal kesehatan dan ekonomi luluh lantak akibat pandemi.

Namun aku selalu yakin bahwa di setiap kesulitan pasti ada pelajaran dan hikmah yang bisa kita ambil. Berikut 5 (lima) hikmah pandemi versi diriku kawan.

Bersyukur karena masih dikaruniai pekerjaan.

Aku ingat betul masa awal pandemi, PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) serentak dilakukan oleh mayoritas perusahaan di Indonesia. Kondisi itu dilakukan untuk mengurangi beban gaji karyawan yang tidak sebanding dengan operasional perusahaan.

Jutaan karyawan terpaksa harus dirumahkan, angka pengangguran meningkat dan aktivitas ekonomi jadi melambat. Kondisi ini juga terjadi di perusahaan dimana aku berkarya. 

Namun aku beruntung dan bersyukur hingga detik ini dan seterusnya masih diberikan kesempatan untuk bekerja. Masih mampu menafkahi keluarga disaat banyak orang yang menganggur dan mengharapkan pekerjaan.

Kesehatan itu mahal.

Di masa pandemi seperti sekarang ini, kita patut bersyukur karena diberikan kenikmatan berupa kesehatan. Bisa menjalani aktivitas dengan kondisi jasmani yang sehat dan tidak merasakan sakit.

Kita juga belajar akan arti kebersihan yang mungkin selama ini sering kita abaikan. Kebersihan adalah pangkal kesehatan jadi jangan pernah menyepelekan soal kebersihan ya.

Pandemi ini mengajarkan kepada kita betapa mahal dan berharganya kesehatan. 

Banyak waktu untuk melakukan hobi.

Dalam kondisi normal sebelum pandemi mungkin kita tidak memiliki banyak waktu luang karena kesibukan pekerjaan atau aktivitas di luar.

Nah.. saat pandemi, dengan adanya pembatasan-pembatasan aktivitas justru membuat kita punya waktu lebih untuk melakukan hobi.

Salah satu pengalamanku adalah saat aku membangkitkan hobi menulis. Kegiatan ini sebenarnya pernah aku lakukan tapi sudah lama saat zaman SMA dan kuliah. Ketika masuk dunia profesional, hobi menulis seolah terkubur oleh rutinitas pekerjaan. 

Sejak 19 juli 2020 aku bergabung bersama Kompasiana cukup kaget ternyata sudah menghasilkan 100 artikel (hehe..). Tulisan ini menjadi artikel ke-101 yang terus membangkitkan spirit literasi untuk selalu berbagi.

Statistik
Statistik

Alhamdulillah terima kasih kompasiana

Kesempatan mencoba hal baru.

Masa pandemi seperti sekarang juga bisa jadi kesempatan buat kamu untuk mencoba hal-hal baru kawan. Cobalah melakukan sesuatu yang belum pernah kamu lakukan karena alasan tidak ada waktu dan sebagainya.

Keluarlah dari zona nyaman untuk melangkah. Mulailah dengan menemukan passion, minat dan bakat yang kamu miliki.

Misalnya dalam hal berolahraga. Kalau dulu kamu minim sekali menggerakkan tubuh, mulai sekarang cobalah jalani gaya hidup sehat dengan berolahraga teratur dan makan minum yang bergizi.

Selain baik untuk menjaga stamina, berolahraga ternyata juga mampu menyegarkan pikiran kita.

Waktu lebih bersama keluarga dan orang-orang tercinta.

Kalau yang satu ini pasti dialami oleh hampir semua pekerja kantoran. Keterikatan jam kerja dari pagi hingga sore, padatnya agenda kegiatan hingga harus extra time sampai malam, tentu membuat waktu kamu bersama keluarga maupun orang-orang tercinta sangat kurang.

Seringkali sampai rumah anak kita sudah tidur, pagi berangkat kerja anak belum bangun. Hari sabtu dan minggu terkadang masih direcoki oleh pekerjaan yang belum tuntas. 

Apalagi kalau sudah berhubungan sama deadline, mau tidak mau pekerjaan harus kamu bawa ke rumah.

Di masa pandemi ini, kita juga diajarkan betapa bernilainya waktu. Kita bisa meluangkan waktu lebih banyak bersama keluarga di rumah atau dengan orang-orang tercinta saat harus kerja dirumah alias Work From Home (WFH).

Kehadiran diri secara fisik ternyata juga sangat diperlukan untuk tumbuh kembang anak-anak kita disamping kehadiran secara emosional.

Kita tidak akan pernah bisa memutar kembali waktu yang sudah berlalu. Jangan sampai kita menyesal karena telah menyia-nyiakan waktu kawan.

-AP-

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun