"Gue lagi overthinking nih!"
Kamu pastinya pernah mendengar kalimat diatas, entah dari teman, rekan kerja, kerabat maupun sahabat.
Di zaman modern saat ini penggunaan istilah-istilah keren untuk menggambarkan kondisi mental seseorang semakin populer. Tidak hanya dikalangan remaja, melainkan juga anak-anak dan orang tua.
Namun disadari atau tidak ternyata istilah-istilah populer itu bak pedang bermata dua. Disatu sisi bisa bermanfaat, namun disisi lain juga berbahaya.
Berikut ini bahaya mengenal istilah populer problem mental :
1. Menjadi mudah mengamini dirinya bermasalah.
Tidak ada salahnya mengenal istilah. Tetapi jika pengetahuan istilah kemudian kita jadikan sebagai satu-satunya sumber rujukan, maka akan sangat berbahaya.
Dikit-dikit overthinking, dikit-dikit bilang insecure. Padahal ketika di cek ternyata tidak separah yang ditampakkan.
2. Merasa bahwa hal ini wajar dan tidak perlu diubah.
Semakin banyaknya jumlah orang yang mengalami problem kesehatan mental seolah menasbihkan bahwa fenomena ini wajar-wajar saja.Â
Lantas bukannya diubah, malah justru diabaikan sehingga semakin memperparah keadaan.
3. Merasa keren karena mentalnya bermasalah.
Dunia media sosial memang telah menelanjangi kita. Orang-orang yang sedang mengalami problem kesehatan mental justru merasa keren kemudian mengupload video, foto atau sekedar story dengan istilah-istilah semacam "insecure" dan "overthinking".