"Relationship is an art to understanding, communicating and supporting" -The Architect-
Dalam dunia medis dan psikologi antara tubuh dan jiwa memiliki jembatan yang saling menghubungkan.
Jiwa sendiri sangat dipengaruhi oleh pengalaman-pengalaman spiritualitas seseorang yang tak kasat mata atau tidak terlihat.
Disitulah termaktub petunjuk-petunjuk Tuhan. Namun jangan salah seringkali suara Tuhan ini bukanlah objek audio yang secara live bisa kamu dengarkan, ya meskipun bisa-bisa saja karena Tuhan Maha Segalanya.
Sepanjang pengalamanku, suara Tuhan itu berwujud pertanda atau petunjuk yang dapat kita tangkap di alam spiritual. Namun kali ini aku akan lebih membumi. Pembahasan spiritualitas bisa jadi bahan tulisan selanjutnya.
Begini kawan, tubuh manusia itu tidak diciptakan untuk berpura-pura dalam waktu yang lama. Ketika ada seseorang yang pura-pura bahagia misalnya, maka dalam jangka waktu tertentu (biasanya tidak lama) tubuhnya akan merasakan gejala-gejala yang jika diabaikan bisa semakin serius.
Tiga tahun belakang ini sebagai praktisi teknologi pikiran, sudah puluhan klien yang aku amati saat interview maupun terapi. Banyak sekali diantara mereka yang mengalami kisah bermacam-macam.
Ada yang menahan-nahan emosi, terlalu lama menutup-nutupi, terlalu lama memakai topeng yang pada akhirnya memang berdampak ke badan seperti sering pusing, migrain, maag, rasa nyeri nggak jelas di bagian tubuh tertentu dan sebagainya.
Meskipun sudah berusaha diobati namun tidak kunjung mendapatkan kesembuhan. Hal itu terjadi karena gejala tubuh yang dialami sebenarnya bukan pada ranah biologis atau fisiologis melainkan psikologis.
