Keberuntungan dan Kesialan seperti dua sisi mata uang yang selalu melekat dalam kehidupan setiap individu. Namun pernahkah Anda bertanya dari mana datangnya keberuntungan dan kesialan? Apakah mereka benar-benar terjadi begitu saja ataukah ada penjelasan lain tentang hal ini?
Setelah beberapa tahun mempelajari serta memperdalam ketertarikan terhadap Mind Technology, kini sampailah saya pada konsep pemahaman tentang keberuntungan dan kesialan.Â
Seperti yang sudah pernah saya bahas pada tulisan-tulisan lain bahwa sejatinya semua manusia telah dianugerahi oleh Sang Pencipta sebuah alat super canggih bernama Otak.
Banyak hal yang bisa dipelajari dari otak manusia mulai dari kecerdasannya, kecanggihannya, fungsi atau pemberdayaan maksimalnya hingga keunggulan-keunggulan yang dimiliki. Sayangnya masih banyak di antara kita yang belum menyadari akan hal itu.Â
Wajar karena selama ini kita terlalu nyaman dipenjara atau terperangkap dalam dogma, keyakinan, serta batasan-batasan yang tidak ideal namun terlanjur mengakar.
Misalnya soal keberuntungan dan kesialan yang saya bahas dalam tulisan ini. Mungkin banyak di antara Anda pernah merasa iri terhadap seseorang yang sepertinya selalu beruntung.Â
Di sisi lain bisa jadi Anda selalu merasa tidak beruntung alias sial padahal sudah melakukan upaya yang nyaris sama atau bahkan lebih keras. Kemudian pada akhirnya Anda mengeluh bahwa dunia tidak adil (hehe).
Contoh paling mudah dalam dunia kerja. Edison dan Ferguso adalah rekan kerja yang sama-sama berada di divisi penjualan. Mereka diberikan target penjualan 30 unit motor per bulan.Â
Edison sudah melakukan berbagai usaha kerja keras, banting tulang, pergi pagi pulang malam dan ternyata hasilnya cuma dapat 25 unit. Sedangkan Ferguso melakukan usaha yang relatif standar dan menjalankan juga tugas sama seperti Edison tetapi hasilnya bisa sampai 40 (lebih dari target).
Ketika dianalisa, keduanya juga sama-sama menghasilkan 50 prospek atau leads. Namun yang membedakan adalah prospek Ferguso lebih banyak yang menjadi sales dari pada Edison. Otomatis penghasilan Ferguso lebih besar. Sehingga dari hasil ini Edison merasa bahwa dirinya sedang sial sedangkan Ferguso lebih beruntung.