Srikandi yang satu ini berbagi manfaat lewat puisi-puisi yang memiliki rasa super dalam. Beliau selalu mendapatkan nilai tertinggi dan menjadi salah satu inspirasi saya agar suatu saat bisa menciptakan puisi juga (hihi...). Tidak mudah mengubah sebuah topik kedalam sajak dan bait penuh makna seperti karya "Kala Adil Tak Menemukan Jalannya" milik mbak Fatmi ini.
Oke keceriaan berlanjut sekitar pertengahan September 2020, Kompasiana dan Bank Indonesia memberikan apresiasi terhadap artikel saya berjudul "Dua Jempol Sakti yang Menggerakkan Roda Ekonomi". Kompasiana bersama Bank Indonesia waktu itu mengadakan blog competition dengan tema "Yuk Jaga, Stabilitas Sistem Keuangan" dan tulisan diatas terpilih menjadi salah satu dari sembilan Juara Favorit.
Artikel itu terinspirasi dari aktivitas istri dimasa pandemi ini yang sama sekali tidak surut semangat shopping nya (hehe...). Meskipun harus banyak beraktivitas didalam rumah, kecanggihan teknologi smartphone mampu mendekatkan dia dengan target belanjaan (hoho...).
Cukup kaget sebenarnya ketika membaca pengumuman pemenang. Jangankan sebagai Artikel Utama atau headline, artikel tersebut bukan artikel pilihan hanya artikel biasa. Awalnya sedikit tidak percaya diri karena membaca tulisan kompasianer lain yang mengikuti kompetisi banyak artikel kerennya. Rasa tidak percaya diri tersebut kemudian terbantahkan setelah mengikuti acara dibawah ini.
Dalam acara tersebut selain seremonial award blog competition, ada penjelasan dari juri tentang tips menjadi pemenang kompetisi menulis. Saya mencatat ada 4 unsur yang harus dipenuhi agar sebuah tulisan layak untuk diperhitungkan sebagai pemenang.
Aktual
Artinya sebuah tulisan yang diikutkan dalam kompetisi harus nyambung dengan tema yang diusung. Selain itu tulisan tersebut haruslah menjelaskan hal-hal yang bersifat update dari sebuah peristiwa atau kejadian terbaru.
Faktual