Sebagai contoh, ada seorang pemuda jomblo yang belum punya pekerjaan. Dia sedang naksir seorang wanita tetapi diberikan syarat harus kerja dan punya penghasilan tetap. Di desa tempatnya tinggal banyak sekali ragam buah-buahan seperti mangga, nanas, melon, semangka dan sebagainya.
Karena harus punya penghasilan akhirnya pemuda ini memilih untuk menjadi penjual mangga atau penjual melon atau penjual semangka. Dengan harapan menjadi penjual buah bisa memberikan penghasilan untuk melamar sang wanita.
Cara Berpikir Kumulatif
Berbeda dengan deklaratif, kalau cara berpikir kumulatif menggunakan kata dasar "Dan". Jadi cara berpikir model ini memiliki opsi penyelesaian masalah yang sedikit lebih banyak dari cara pertama.Â
Kita lanjutkan contoh pemuda diatas. Dengan menggunakan cara berpkir kumulatif, maka dia akan memilih untuk membuka toko buah kemudian menjual buah mangga dan nanas dan melon dan semangka. Semakin banyak ragam buah yang dijual harapannya penghasilan yang didapatkan lebih besar.
Cara Berpikir Serial
Level ini sudah masuk kategori tinggi. Orang dengan cara berpkir serial menggunakan kata dasar "Jika... Maka...". Dengan model berpikir serial seseorang mempunyai alternatif pilihan yang banyak dalam menyelesaikan masalah. Selanjutnya bahkan bisa menciptakan sebuah kreasi dari proses mengolah tantangan dan masalah yang dihadapi.
Tidak hanya toko menjual buah-buah segar, jika pemuda tersebut menggunakan cara berpikir serial maka dia bisa mengkreasikan parsel buah. Karena buah yang dibentuk parsel memiliki nilai lebih dibandingkan dijual per klio saja. Atau bisa juga mengolah buah-buah menjadi jus seperti jus mangga, jus semangka, jus melon dan lain-lain.
Cara Berpikir Paralel
Merupakan cara berpikir yang paling tinggi tingkatannya. Cara berpikir paralel menggunakan kata dasar "Jika... Maka..." tetapi dalam jumlah yang lebih banyak. Dengan berpikir paralel seseorang dapat sangat efektif dan efisien dalam menyelesaikan masalah dan tantangan hidup.
Kembali pada contoh pemuda diatas. Ketika dia menggunakan cara berpikir paralel, tidak hanya jenis buah dan/atau produk buah saja yang dijual. Dia bahkan mempertimbangkan musim buahnya yang lagi ramai apa saja. Misalnya, jika musim kemarau maka akan berjualan buah semangka, melon dan membuat jus buah segar. Selain itu juga bisa mengolah buah menjadi rujak buah. Sehingga alternatif "jika... maka..." nya banyak.