Kembali lagi kepada sang terpidana Loris Karius. Dua blunder dirinya, mengakibatkan Juergen Klopp harus kalah untuk keenam kalinya dalam enam final kejuaraan yang diikuti oleh dirinya. Dua final Liga Champions dan satu final Liga Europa.
Namun, kesalahan Karius juga tidak terlepas dari keras kepala Klopp yang di awal dan tengah musim ngotot untuk tidak membeli kiper baru yang mempunyai skill satu tingkat diatas Mignolet dan Karius.
Nama seperti Jordan Pickford, hingga Joe Hart gagal direbut Klopp untuk menggeser dua kiper miliknya yang jujur saya sudah sering dan terkenal blunder di level Premier League.
Namun, Klopp tetaplah seorang pelatih yang jelas akan memikul tanggung jawab yang lebih berat. Sehingga dirinya juga dengan lantang mengatakan bahwa, Karius memegang peranan penting dalam kegagalan Liverpool meraih Liga Champions musim ini, sebuah kalimat yang keluar begitu saja dari mulut Klopp ketika dirinya diwawancarai beberapa media selepas pertandingan final.
Kalau boleh jujur, sebenarnya masih ada satu ramuan yang bisa membuat Karius bisa tidur nyenyak dan tidak menjadi bahan perbincangan sepanjang musim panas ini, maupun awal musim depan yang akan selalu "mengenang" kegagalan Karius. Jawabannya adalah, kegagalan yang dialami oleh kiper lain dalam pertandingan sekelas semifinal maupun final Piala Dunia 2018, yang akan digelar dalam hitungan beberapa minggu lagi.
Jika kita tarik mundur, sebenarnya dalam 20 edisi terakhir final Liga Champions, tidak ada satupun kiper yang membuat blunder "sekelas" Karius di final musim ini.
Nama-nama dari Angelo Peruzzi, Santiago Canizares, Hans Jorg Butt, hingga Gigi Buffon di musim lalu adalah nama-nama kiper yang bermain cukup baik dalam pertandingan sekelas final liga champions, walaupun mereka belum beruntung karena gol yang bersarang digawangnya lebih banyak dari yang dicetak oleh timnya.
Namun, tiak ada yang menghujat permianan mereka. Jika ditarik mundur lagi dan dibandingkan dengan final kejuaraan Eropa (Euro Cup) dan Piala dunia, juga tidak terlintas nama kiper yang membuat blunder dan harus menanggung malu di partai sekelas final. Nama, paling dekat adalah  Julio Cesar, yang harus menanggung malu dihajar Jerman 7-1 dalam partai Semi final Piala Dunia 2014. Mari kita jadikan perbandingan ya.
Selepas tragedi gila yang sering disamakan dengan tragedi Maracanna tahun 1950, beberapa nama pemain di skuad Brazil dalam pertandingan semifinal tersebut mulai menghilang dan pelan-pelan ditelan bumi.
Mungkin ada yang teringat nama Maicon, Dante, Oscar, Bernard, dan sang striker yang hanya berlari saja: Fred. Kelima nama tersebut melengkapi nama Julio Cesar sang kiper yang menjadi kambing hitam sempurna atas kemasukan tujuh gol, yang lima di antaranya tergolong cukup mudah dihalau untuk kiper sekelas Cesar yang memenangi Liga Champions bersama Inter Milan empat tahun sebelumnya.
Namun, apa mau dikata, nama Julio Cesar sudah kadung dicap buruk dan terlihat seperti "dimusnahkan" oleh seluruh negeri dan timnas Brazil.