Mohon tunggu...
Faridhian Anshari
Faridhian Anshari Mohon Tunggu... -

Seorang spectator sedari kecil yang "kebetulan" menjadikan sepakbola sebagai teman dan ramuan dalam eksperimen ajaibnya.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Fatamorgana Berwujud "Friendly Match" FIFA

31 Maret 2018   20:21 Diperbarui: 31 Maret 2018   23:32 1064
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar diambil dari laman resmi FIFA.com

Anda sudah pernah melihat fatamorgana? Saya kebetulan sudah pernah, namun akan selalu kalah keren jika dibandingkan dengan cerita teman saya yang pernah mendaratkan kakinya tepat di padang pasir Mesir. Konon katanya dalam rangka penelitian bersama komunitas sejarah dari kampusnya. Teman saya bercerita suatu siang yang sangat terik, dimana ia berada di sebuah dataran tandus dekat area pergunungan, jauh dari mana-mana. 

Kala itu ia bercerita bahwa sempat terlihat secercah kumpulan air yang luar biasa menggiurkan. Entah karena isi kepala dia yang sudah berhalusinasi tinggi ingin segera meminum seteguk air segar ditengah ladang tandus dikala siang bolong, atau memang air itu benar-benar ada dan tersaji indah didepan mata.

Sinar matahari yang persis tersenyum diatas rambut, membuat ia semakin cepat berlari kearah "kawanan air" tersebut, namun semakin ia mendekat, air itu tidak pernah menampakakan dirinya. Teman saya telah bertemu dengan "hantu" padang pasir yang bernama fatamorgana.

Cerita teman saya masih terus berlanjut, hingga tiga jam kemudian dia benar-benar menemukan pemukiman yang tersedia air dalam jumlah jumbo. Teman saya langsung dengan gilanya menghabiskan delapan gelas iar putih. Takaran yang menurut ilmu kedokteran seharusnya diperuntukan untuk  diminum dalam kadar satu hari bagi setiap manusia normal. 

Ketika teman saya kembali ke Jakarta, dan kami menghabiskan waktu bercerita di coffe shop sekitaran Cikini, teman saya berkata bahwa, memang "hantu" air yang dilihatnya sangat indah dan menggiurkan, namun ketika dia bertemu dengan air sebenarnya yang hanya berwujud gelas biasa tawar polos tanpa pemanis, rasanya super dan berlipat enaknya. Kesimpulan yang dibentuk oleh teman saya, menyasar tentang kisah hidup dan percintaan dia. Saya mendengarnya sayup-sayup dan mulai mengalihkan pikiran saya kepada inti dari tulisan ini.

Arsene Wenger, sang Professor Emirates Stadium, orang yang paling dibenci oleh pencipta tagar #WengerOut, sering berkata bahwa friendly matchatau pertandingan persahabatan yang digelar FIFA untuk seluruh negara-negara dibawah naungannya adalah hal yang percuma atau sisa-sia saja. 

Wenger berpendapat bahwa, FIFA malah akan merusak ritme tim yang sudah dibangun dari awal musim dan mulai menjangkitkan virus FIFA kedalam pemain - pemain negara yang kelak akan kembali bermain untuk klub mereka. Pada era 90-an, Sir Alex Ferguson yang terkenal hampir selalu berbeda pendapat dengan Wenger, malah kali ini terlihat setuju dan mengiyakan semua komentar Wenger terkait Virus FIFA.

Memang apa sih virus FIFA itu? Secara agaris besar, perkataan Wenger yang kemudian diamini oleh Ferguson, Robson, Keagen, dan beberapa pelatih Premier League era itu, bahwa FIFA telah membuat para pemain menderita dengan "memaksa" mereka harus terbang ribuan mil jauhnya untuk bertanding bersama teman-teman senegara mereka untuk sebuah pertandingan yang hanya bertajuk persahabatan. 

Bahkan lebih tepat, tidak ada gelar yang akan direbut. Berbeda dengan pertandingan kualifikasi piala dunia atau Euro Cup yang memang memperebutkan satu kursi nyaman diajang gelaran empat tahunan, pertandingan persahabatan lebih ditujukan untuk kepentingan FIFA semata yang mewajibkan adanya persahabatan demi menaikan ranking mereka yang selalu rajin dirilis resmi oleh FIFA setiap periodenya. Namun, mari kita lihat apa aja sih sebenarnya keuntungan dan kerugian dari friendly match yang berada dibawah naungan FIFA.

Hmm, Bicara dari bagian pahitnya dulu kali ya. Kerugian dari pertandingan persahabatan yang seringkali dinamakan Virus FIFA biasanya mencakup pemain yang dilepas dan performa klub yang ditinggalkan oleh sebagian pemainnya. 

Friendly match yang seringnya diselenggarakan FIFA setiap dua hingga tiga bulan sekali (diluar pertandingan kualifikasi), memaksa pemainnya untuk ikut bertanding tanpa tujuan yang jelas. Jika berbicara membela negara, memang iya sih. Namun alangkah baiiknya jika pertandingan yang digelar tidak merugikan klub yang ditinggalkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun