Mohon tunggu...
Theana Regina
Theana Regina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Trend Barang Mewah di Kalangan Generasi Muda

28 Maret 2024   00:20 Diperbarui: 28 Maret 2024   00:25 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

            Perkembangan media sosial saat ini begitu cepat, semua kalangan usia bisa mengakses dengan mudah. Terlebih lagi pada kalangan anak muda, mereka sudah paham seluk beluk penggunaan media sosial. Mereka bisa menggunakan sosial media untuk berbagi dan mendapatkan informasi, bekerja sebagai content creator, berjualan dan melakukan promosi, serta banyak hal lainnya. Sama halnya dengan berkembangnya fungsi media sosial, kebiasaan para kalangan anak muda juga berubah dan berkembang.  Banyak anak muda yang terpengaruh dengan gaya hidup negara lain dan gaya hidup mewah. Menampilkan sisi terbaik dari diri dan mengunggahnya di sosial media menjadi hal yang wajar dan seakan-akan wajib untuk dilakukan karena sudah menjadi gaya hidup sebagian besar masyarakat kita. Untuk menunjang penampilan, seseorang rela merogoh kocek yang tidak sedikit hanya untuk mendapat pengakuan. Barang mewah dianggap sebagai penentu status sosial seseorang.

            Persepsi merupakan hal yang berperan penting dalam munculnya perilaku seseorang. Kebutuhan seseorang akan produk mewah tercipta dari persepsi mengenai nilai suatu produk mewah atau disebut juga Luxury Value Perception (LVP). LVP terbentuk dari empat dimensi nilai yaitu dimensi nilai finansial, fungsional, individual, dan sosial. Dimensi sosial ditunjukkan dengan kebutuhan untuk menyesuaikan diri dan memperoleh posisi di lingkungan. Upaya-upaya yang dilakukan untuk mendapat pengakuan dari orang lain misalnya menyewa baju branded, sewa kamera berkelas, berfoto di studio atau berfoto di cafe hits yang harga makanannya selangit bahkan sewa mobil yang harganya fantastis atau sekedar nebeng agar bisa berswafoto dengan mobil tersebut.

              Menurut Kementerian perindustrian, beradasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada awal 3 bulan pertama di tahun 2019 produksi industri pakaian mengalami pertumbuhan sebesar 29,19% secara tahunan. Sebelumnya di tahun 2017 total transaksi produk branded naik hingga 37% sedangkan total pembelanjaannya melesat hingga 50% (Sari, 2018). Produk fashion dalam hal ini meliputi pakaian, sepatu, tas, aksesoris dan lain sebagainya. Founder Irresistible Bazaar & Irress Urban Bazaar, Marisa Tumbuan menyebut bahwa milenial akan menguasai 50 persen dari penjualan barang mewah pada 2025. Bahkan, menurut Marisa, saat ini pembeli Gen Z sudah menguasai hampir 10 persen pasar. Dengan kata lain, lebih dari separuh pembeli barang mewah adalah orang dewasa muda.

              Jika dilihat dari sudut pandang negatif, perubahan ini bisa dianggap sebagai gaya hidup hedonisme. Gaya hidup hedonisme merupakan gaya hidup yang bertujuan untuk mencapai suatu kepuasaan individu dalam hidup. Para anak muda lebih memilih memenuhi kepuasaan sosial dan gengsinya dibandingkan membeli kebutuhan hidup dasar. Jika dipandang dari sudut pandang lain, bukan hal yang buruk jika seseorang memiliki tujuan dalam hidupnya. Bekerja keras untuk kebagahiaannya dan memiliki kepercayaan diri atas usahanya tentunya tidak merugikan jika semua dilakukan secara wajar dan seimbang.

REFERENSI:

https://www.cnbcindonesia.com/lifestyle/20230209224807-33-412622/gak-nyangka-generasi-ini-jadi-konsumen-utama-barang-branded

Asprilia, M.T. and Hami, A.E. (2021) ‘Persepsi Nilai Mewah pada Konsumen Tas Branded: Kajian Nilai Budaya di Indonesia’, Jurnal Ilmu Keluarga dan Konsumen, 14(1), pp. 76–87. Available at: https://doi.org/10.24156/jikk.2021.14.1.76. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun