[caption id="attachment_205243" align="alignright" width="350" caption="Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum dan Menpora, Andi Alfian Mallarangeng. sumber foto: http://beritakawanua.com"][/caption] Kasus korupsi proyek pembangungan Sport Center Hamblang tampaknya suda mulai terang. Banyak kalangan menyebut-nyebut terduga kasus yang melibatkan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, dan Menteri Pemuda dan Olahraga, Andi Mallarangeng sebentar lagi akan ditetapkan sebagai tersangka.
Bahkan, aktifis anti Korupsi Fadjroel Rahman, mengatakan penetapan Anas dan Andi sebagai tersangka hanya tinggal menghitung hari. Menurutnya, tidak ditetapkannya Anas dan Andi selama ini karena faktor kehati-hatian yang dilakukan KPK dalam upaya mengumpulkan sejumlah bukti keterlibatan dua tokoh penting Partai Demokrat itu. “Ini karena kehati-hatian KPK saja. Sebenarnya semua kasus sudah ada di tahap akhir,” kata Fadjroel beberapa waktu yang lalu.
Selama ini, kasus proyek senilai Rp 2,5 Triliun itu memang terkesan mengambang alias tidak jelas lantaran Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) belum juga menetapkan keduanya sebagai tersangka. “KPK kan tidak ada SP3. Kalau alat bukti mereka lemah, tentu mereka bisa lolos,” ujarnya. Tidak hanya kasus korupsi Hambalang, menurut Fadjroel kasus-kasus yang lain seperti Century juga akan segera menemukan titik terang. “Hampir semua kasus yang ada sudah menuju orang yang paling bertanggungjawab,” tegasnya.
Fadjroel juga memuji ketua KPK, Abraham Samad juga Bambang Widjayanto. “Samad dan Bambang itu betul-betul orang penegak hukum. Satu tahun ini saya melihat mereka tidak terpengaruh dengan politik,” terangnya. Hal itu juga tidak terlepas dari dukungan masyarakat yang selalu memberikan apresiasi yang tinggi terhadap kinerja KPK. Dan itu, kata Fadjroel harus dibayar lunas oleh KPK.
Senada dengan Fadjroel, Pengamat Politik Universitas Indonesia, Iberamsjahmengatakan Anas dan Andi akan segera menjalani kursi pesakitan. "Saya dapat kabar Anas dan Andi akan segera jadi tersangka,” ujar Iberamsjah. Dirinya menegaskan pentetapan Anas dan Andi sebagai tersangka bukan sekedar isu belaka, bahkan KPK kata dia tidak akan sungkan untuk segera menetapkan keduanya sebagai tersangka.
“Tidak untuk sekarang bukan isu lagi, tapi sudah jelas alur proses keterlibatan Anas dan Andi. Saya rasa KPK tidak ada masalah, karena bukti awal sudah kuat,” tuturnya. Lebih jauh Iberamsjah menghimbau agar Partai Demokrat segera mengamputasi siapa pun yang disebut-sebut dalam kasus korupsi Hambalang.
Jika tidak, ia yakin partai yang identik dengan SBY itu akan semakin terpuruk dan kehilangan elektabilitasnya. “Harus berani melakukan pemotongan kanker di tubuh Demokrat. Setelah itu Demokrat bisa recovery. Tapi kalau tidak, maka Demokrat akan, say good bye,” ungkapnya.
Kabar akan ditetapkannya Anas dan Andi sebelumnya juga diketahui oleh Ketua Departemen Komunikasi dan Informasi Partai Demokrat, Ruhut SItompul. Dia berharap KPK segera memastikan status keduanya bila memang terbukti terlibat dalam kasus yang menyita perhatian publik itu. Karena menurutnya, hal itu penting untuk langkah Partai Demokrat selanjutnya.
SBY Siapkan Pengganti
Terkait nasib Anas selanjutnya, Ruhut yang juga menjabat Ketua DPP Partai Demokrat,yakin Presiden Susilo Bambang Yodhoyono (SBY) sudah mengantongi nama untuk menggantikan sosoknya di Partai berlambang mercy itu. Menurutnya, sebagai pendiri sekaligus Dewan Pembina, SBY pasti sudah memikirkan soal penggantian Anas.
“Saya yakin (Pengganti Anas) sudah ada dikantong Majelis Tinggi. Karena, pak SBY pasti sudah membahas masalah itu, baik di lingkungan Dewan Pembina, Dewan Kehormatan dan Majelis Tinggi. Dia kan ketuanya,” tegasnya. Ruhut juga mengatakan Anggota Komisi III DPR itu juga mengatakan bahwa semua kader Demokrat siap mengamankan apa yang akan menjadi keputusan SBY terkait dengan siapa yang akan menjadi pengganti Ketua Umum jika Anas memang benar-benar terbukti.
Namun demikian, dirinya menepis dugaan Sekjen Partai Demokra Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) yang akan menjadi pengganti Anas sebagai ketua umum. Menurutnya SBY cukup obyektif dalam menentukan siapa pengganti Anas. “Bukan Ibas kok, SBY pasti objektif dalam memilih nahkoda baru Demokrat dan tidak akan memprioritaskan keluarganya sendiri. Namanya sudah ada, tapi belum bisa dibocorkan saat ini,” ujarnya.
Sementara itu, Iberamsjah yakin jika nama-nama yang akan menjadi pengganti Anas akan punya misi tertentu mengingat Partai pemenang pemilu dua periode itu terpecah ke dalam beberapa kubu. Kubu Anas, Andi dan Marzukie Ali.
“Pasti Ketum baru nanti berasal dari salah satu kubu itu dan memiliki agenda masing-masing. Tapi, saya rasa SBY sudah bisa diterima oleh semua kubu dan di internal Demokrat tujuannya saat ini adalah konsolidasi menghadapi pertarungan sesungguhnya. Mulai 2013 sampai final 2014 mendatang,” simpulnya.
Akan tetapi ia menegaskan siapapun pengganti Anas kelak yang pasti harus mampu untuk mengembalikan citra Partai Demokrat yang sudah rusak akibat banyaknya kader yang terlibat kasus korupsi. Jika tidak, dirinya memastikan Partai Demokrat akan runtuh di Pemilu 2014 mendatang. “mampu enggak noda-noda hitam partai itu dibersihkan,” tutupnya.
diolah dari berbagai sumber
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H