Bila selama ini internet dengan tarif murah lebih disukai, khususnya oleh mahasiswa. Kini ada internet dengan harga mahal Rp7000 justru lebih disukai tidak hanya oleh mahasiswa, melainkan juga para pecinta internet di Jogja. Berikut laporan wartawan jurnalistik.uin, Herman Wayudi
Sore itu awan terlihat mendung. Hujan perlahan mulai turun membasahi pejalan kaki dan pengendara motor yang melintas di Jalan Nogorojo, Gowok, Sleman, Jogja. Ada yang berlarian menuju tempat teduh, tak sedikit juga yang menepi di pinggir jalan sambil bergegas mengenakan mantel. “sekalian Internet dulu yuk,” ajak salah seorang wanita, pejalan kaki kepada teman-temannya sambil setengah teriak.
Tak tampak wanita dan teman-temannya itu menuju sebuah warung internet (warnet). Melainkan lebih mirip warung makan dengan deretan kursi yang terlihat dari luar. Itulah warung internet yang kini ramai dibicarakan mahasiswa. “Kok mahal mbak?” tutur salah seorang teman perempuan itu.
“Iya, meskipun mahal tapi disini enak,” kata perempuan itu meyakinkan teman-temannya. Memang benar, internet di tempat tersebut terbilang cukup mahal. Bagaimana tidak, untuk menikmati internet pengunjung harus merogoh kocek yang tidak sedikit yakni Rp7000. Jangan dibayangkan Rp7000 ribu itu selama satu jam, melainkan tidak lebih dari 10 hingga 15 menit.
“Disini internetnya laris mas, orang-orang dan mahasiswa banyak yang kesini” kata salah seorang pekerja, Yeni Ekanita, kepada jurnalistik.uin, Selasa (4/12). Menurutnya, meskipun mahal, internet di tempatnya bekerja itu lebih disukai dibandingkan yang lain. Hal itu karena sensasi yang ditawarkan berbeda dengan yang lain. Bahkan di Jogja masih terbilang satu-satunya internet dengan harga cukup mahal namun disukai banyak orang.
“Meski awalnya banyak mengeluh tentang harga yang cukup tinggi, tapi mereka pada berlangganan disini, bahkan saya paham orang-orang yang sering kesini siapa saja, khususnya yang mahasiswa,” tutur perempuan yang mengenakan batik berwarna hijau itu. “Bentar ya mas, layani pelanggan dulu,” pamit perempuan itu seraya memberi senyum.
“Ternyata bener mbak, enak,” kata salah seorang temen wanita itu. Sementara yang lain tampak mengiyakan. Menikmati internet di tempat yang terletak di sebelah selatan Ambarukmo itu memang bisa dikatakan enak dan memuaskan. Apalagi bagi para pecinta makanan mie dan kornet, tentu akan memberikan sensasi dan kepuasan yang tiada tara.
Ditemui di tempat berbeda, sang pemilik, Yoni mengatakan, usahanya itu baru dirintisnya beberapa bulan yang lalu. “Masih baru mas, baru beberapa bulan yang lalu,” kata lelaki berusia 40 itu kepada jurnalistik.uin saat ditemui di sebuah warung makan di Jogja, Rabu (5/12) sore.
“Kita menghadirkan sesuatu yang berbeda pada menu kami. Kalau indomie telor, mie ayam, mie bakso, mie ayam bakso dan mie ayam pangsit itu kan udah biasa. Nah kita sajikan sesuatu yang berbeda disini, yaitu indomie telor kornet atau disingkat internet,” kata pria pemilik warug internet yang diberinya nama Total Mie itu.
Sesuai namanya, Total Mie, selain internet menu mie lain juga tersedia. Diantaranya mie ayam seharga Rp6000, mie ayam pangsit Rp7000, mie ayam bakso Rp8000 dan mie ayam komplit (+bakso+pangsit) Rp9000. Sementara untuk minuman, tersedia aneka juice dengan harga yang relative murah, yakni Rp4000an.
So, apakah anda termasuk pecinta masakan mie dan kornet? Ada baiknya datang ke Total Mie di Jalan Nogorojo, Gowok, Caturtunggal, Depok, Sleman, atau ke Jl. Ipda Tut Harsono Timoho, Jogja. Disana anda akan temukan internet mahal namun dengan kepuasan rasa yang tiada tara.
Berita ini dibuat sebagai tugas matakuliah jurnalistik