Mohon tunggu...
Nena Nose
Nena Nose Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Saya yang sedang belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Selamat Hari Pendidikan Nasional, Pro Konta UN (Ujian Nasional)

3 Mei 2013   14:19 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:11 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Di tengah suasana masih memperingati Pendidikan Nasional masih ada saja yang memanfaatkan Pendidikan untuk anak seusia SMP dengan dalih untuk memperbaiki nilai salah satu mata pelajaran yang di Ujian Nasionalkan seperti seorang penjaja atau penjual produk hanya ini berdalih produk Pendidikan.

Jumat pagi yang cerah di kala siswa/i melaksanakan  sholat Dhuha dan kebetulan saat pembagian nilai tengah semester dan sejenis raport bayangan saya selaku walikelas memanggil orangtua murid untuk sharing masalah anaknya yang menjadi siswa/i di sekolah . Tertunda shalat Dhuha karena telah memanggil orangtua untuk datang ke sekolah dan orangtua tersebut menanyakan " Bu maaf takut anak saya yang salah tadi malam dia minta uang delapanpuluhribu rupiah untuk beli buku salahsatu matapelajaran yang akan di UN kan (inilah kadang orang memanfaatkan UN untuk menakut-nakuti murid agar beli buku katanya karena nilai mapel tersebut kelas tujuh nilainya jatuh jadi supaya beli buku ini ...(salahsatu mapel yang di UNkan yang paling ditakuti semua dan saya tidak menyebutkan mapelnya hanya mapel yang paling susah dan ditakuti semua orang yang biasanya diikutkan dalam UN utama)

Saya panggil siswi yang berhalangan sholat initial siswinya  M, " Kamu betul Kamis kemarin ditawari beli buku  salahsatu mapel yang di UNkan oleh orang dari luar dan berapa harganya? Kenapa tidak lapor Ibu selaku Walikelas kenapa kamu tidak bicarakan ke Ibu dulu? ".Pertanyaan beruntun saya ajukan dan akhirnya terbongkar bahwa memang ada beberapa orang yang masuk ke kelas dan saya sempat pula bertanya kepada rekan guru "Pak itu darimana dan apakah sudah ijin?". Rekan Guru yang kebetulan mantan murid yang sekarang jadi teman sebagai pendidik menjawab,"Ibu kepentingannya apa?Kok pake nanya, Ibu khan cuma guru dan ini semua sudah diijinkan oleh sekolah sudahlah Bu ngajar dan piket aja (kebetulan saya piket Kamis) dan saya seolah tidak dianggap apa-apa (yah inilah yang terjadi di dunia pendididikan ajang bisnis sudah merangkul dunia pendidikan dengan dalih nilai UN bagus ada saja oknum yang melakukan jual beli buku padahal gurunya sendiri tidak terlibat jadi banyak orang di luar kepentingan guru/pendidikan memanfaatkan celah mapel yang akan di UN kan).

Ternyata Pimpinan Sekolah tidak terlibat dan tidak menyuruh membeli buku/ Flash salahsatu matapelajaran yang di UN kan tersebut." Tidak usah beli juga tidak apa-apa ini sekolah gratis jadi sekolah tidak ada pungutan , beliau selaku Pimpinan yang saya tanyakan masalah ini menjawab tidak harus (alangkah bijak Kepala Sekolah tersebut) dan ini kadang orang luar yang menjatuhkan institusi Pendidikan.

Bendahara kelas saya panggil dan menyuruh mengembalikan uang  yang sudah terkumpul (baru kira-kira satujutatigaratusribu rupiah uang yang dikembalikan. Dan saya tekankan kepada siswa/i satu kelas " Kembalikan ya ke Mama Papa masing-masing awas kalo tidak dikembalikan nanti malah Ibu yang disangka ambil uangnya  ya sayang anak Ibu yang cakep dan manis (sambil diucapkan pujian mendidik kepada anak didik)". "Ya Bu."serentak semua menjawab.

Dan saya ucapkan terimakasih kepada orangtua murid yang berani melaporkan ini coba kalau tidak ada yang melaporkan saya selaku yang bergerak di dunia Pendidikan akan tidak tahu kalau ajang UN dimanfaatkan orang di luar dunia Pendidikan. Seolah-olah dibisniskan dan tolong kepada penipu yang mengatasnamakan mapel UN berhentilah bergerilya menakut-nakut siswa/i dengan dalih nilai. Sedangkan kita yang bergerak di dunia Pendidikan TIDAK PERNAH MENGUTIP apapun dari murid (ternyata Oknum masyarakat yang suka mencari celah pemanfaatan UN)

MASIHKAH UN DILAKSANAKAN? FIFTY-FIFTY .AYO PARA AHLI /PAKAR PENDIDIKAN ANGKAT BICARA BAGAIMANA UN/ MASIHKAH DILAKSANAKAN?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun