Mohon tunggu...
Nena Nose
Nena Nose Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Saya yang sedang belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ketika Ujian Nasional Berlalu Semua Punya Amanah Nurani kepada Tuhan

29 April 2013   13:28 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:25 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika semua manusia punya nurani untuk melaksanakan ibadah hanya kepada Tuhan yang telah menciptakan manusia sebagai khalifah/pemimpin di muka bumi tentu semua akan aman terkendali tidak ada yang bersifat egois, curang, korup, mata duitan ,riba cari keuntungan bisnis di atas penderitaan yang lain, gila jabatan dan harta dunia, penindasan pendzoliman terhadap si miskin yang tak berpunya harta. Hukum rimbalah jadinya yang kuat menindas yang lemah.

Ujian Nasional telah berlalu tapi banyak yang pro dan kontra. Andai UN tidak ada "wani piro anakmu mau lulus tidak ?" (oknum berkeliaran dan korban lebih banyak). Jika UN berlanjut Percetakan besar modal besar banyak permainan (oknum tender pemenangan berkeliaran dan korban sepertinya sedikit). Jadi lebih baik UN berlanjut semoga Indonesia berijazah dan berpendidikan sumber daya manusianya sama pintarnya jadi pemetaan dan pemerataan (ini mungkin menurut para S2,S3 ahli pikir pendidikan khan banyak yang terlibat dalam UN tentu banyak ahlinya dan pemikirannya). Jadi fifty-fifty lah antara yang pro dan kontra dan perlu pengkajian lagi dan evaluasi khan banyak para S2,S3 Pendidikan mulai dari yang lulusan luar negeri, luar rumah sabTUmingGU( TUGU) yang di RUKO maupun gedung bertingkat asli khan banyak tinggal ambil yang mana pemikiran ahli pendidikannya .

Jadi menurut saya UN jalankan terus jika tidak nanti tidak ada perubahan baik di administrasinya di lika-likunya di ketertibannya di analisisnya,di statistika pendidikannya di kompetensi siswa/i, guru, pakar pendidikan biar ada perubahan baik percetakannya, tendernya,keuntungannya, stempel administrasinya ibarat baju biar baru terus tidak yang bekas dipakai lagi untuk tahun berikutnya jadi UN harus tetap dilaksanakan demi SDM Indonesia yang baru menuju Indonesia Emas .OK

Kalau ada perubahan khan buku-bukupun baru tidak pakai tender yang lama jadi baru terus, betul apa betul (kalau saya orang awam yang bukan ahlinya jadi setuju saja UN jalan terus biar tujuan Indonesia Emas dan SDM Emas tercapai). Bagaimana menurut anda?

Keponakan saya korban UN percobaan 2007-2008 dan tidak lulus menyakiti hati tapi apa mau dikata memang itulah percobaan di dunia pendidikan dan tahun ini 2013 mohon doa anak kandung saya sendiri menunggu pengumuman UN SMP (mohon doa agar lulus). Tulisan ini dibuat sambil menunggu pengumuman anak kedua saya yang selesai mengikuti UN 2013 yang keluhannya " Ma kertasnya tipis sekali aku tidak berani menghapus jadi pasrah Ma sepertinya aku nilainya kecil Ma yang lain anteng pada punya kunci jawaban aku jujur tidak mau beli ditawari sih tapi aku tidak mau karena mahal sayang uang 200ribu jangan marah ya Ma nilai aku kecil tapi aku jujur Ma tidak pakai kunci jawaban cuma sebel ngeliatnya banyak yang berlaku curang."

Yach UN 2013 ternyata kertasnya tipis dan teralami oleh darah daging saya sendiri yang notabene adalah anak kandung saya sendiri sedih, sakit, perih, menyakitkan semoga lebih dievalusi lagi UN di Indonesia karena meski saya setuju UN jalan terus tapi kalau pelaksanaannya mengecewakan perlu solusi agar tidak terulang lagi kertasnya yang bagus katanya mau Indonesia Emas tapi kebijakannya seharusnya diikuti dengan nurani yang baik khan bertanggungjawab untuk diri dan kepada Tuhan dan semoga semua juga berhati Indonesia Emas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun