Disamakan dengan koruptor yang mengambil uang rakyat hasil korupsi kejadian yang kami lihat di salahsatu mall di pinggiran kota Jakarta seusai belanja dan menunggu angkot hendak kembali ke rumah. Kami lihat seorang pengemis cilik sambil memegang struk kembalian dari salahsatu makanan cepat saji dan menikmati ice cream dilapisi coklat ah miris saya melihatnya. Apa yang terjadi dengan negeri ini jika pengemis saja bisa dengan santai tanpa perasaan bersalah atau prihatin dengan hasil uang mengemis yang seharusnya untuk hal yang positif misal untuk ongkos berangkat ke sekolah atau dihemat untuk beli beras yah inilah kehidupan di negerti ini mungkin , semua orang berlomba dengan hidup mewah bergaya hidup mewah ice cream saja harus yang mewah bukan lagi ice potong hunkue atau ice yang digoyang ketika jaman saya kecil dulu yang disebut es lilin atau es mambo yang kalau dulu harganya cuma limapuluh rupiah sekarang mungkin harga icecream dari toko makanan minuman cepat saji limaribu rupiah.
Dengan keadaan sekeliling lingkungan negeri ini tiada lagi bahkan jarang pasar tradisional yang menjajakan es lilin, es potong, es hunkue. Yang ada adalah mall kelas internasional bahkan pengemispun tiada mau belanja es tradisional (karena memang jarang ada).
Aduh aduh  mau di bawa ke mana negeri ini ? Negeri damai sejahterakan rakyatnya atau negeri HAM yang berkonsumenrisme kemewahan tanpa memikirkan uangnya hasil mengemis atau bukan hasil korupsi atau bukan.
Semua berlomba hidup mewah mengumpulkan harta dan bergaya hidup mewah borjuis sekalipun itu dengan mengemis bahkan menjadi koruptor yang punya mobil kemewahan jalan-jalan ke Luar Negeri hasil mengemis uang rakyat bahkan memakai dana anggaran negeri ,ke mana harga diri ???
Sepertinya sudah tidak ada kepeduliaan...( Saya mohon maaf tidak memberikan apapun kepada anak tersebut mungkin saya salah padahal sudah saya siapkan receh untuknya tapi begitu lihat  menjilat icecream berbalut coklat ah ...)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H