Buku pelajaran merupakan salah satu komponen penting dalam proses pembelajaran di Indonesia. Ketersediaan buku pelajaran yang berkualitas dan memadai menjadi faktor penentu keberhasilan pendidikan. Namun, pengelolaan buku pelajaran di Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan, seperti kurangnya sistem pelacakan dan identifikasi yang efektif, serta kurangnya transparansi dalam proses pengadaan dan distribusi buku pelajaran. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, pemerintah Indonesia menerapkan sistem Education Serial Book Number (ESBN).
**Latar Belakang**
Sebelum ESBN diterapkan, pengelolaan buku pelajaran di Indonesia masih bersifat manual dan kurang terstruktur. Hal ini menyebabkan berbagai permasalahan, seperti:
* **Kesulitan dalam pelacakan dan identifikasi buku: Sulit untuk mengetahui jumlah buku yang tersedia, lokasi buku, dan pergerakan buku.
* **Kurangnya transparansi dalam pengadaan dan distribusi buku: Proses pengadaan dan distribusi buku seringkali tidak transparan dan rentan terhadap penyimpangan.
* **Kesulitan dalam monitoring dan evaluasi penggunaan buku: Sulit untuk memantau penggunaan buku dan mengevaluasi efektivitas buku pelajaran.
Buku Digital.Sumber: Freepik.com
**Tujuan ESBN**
ESBN memiliki beberapa tujuan utama, yaitu:
***Identifikasi Unik:***
Memberikan identitas unik untuk setiap buku pelajaran.
- Pelacakan dan Manajemen:Memudahkan proses pelacakan dan manajemen buku pelajaran.
- Standarisasi:Menstandarisasi sistem pelacakan dan manajemen buku pelajaran di Indonesia.
- Transparansi dan Akuntabilitas: Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam proses pengadaan dan distribusi buku pelajaran.
- Efisiensi dan Efektivitas: Meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pengelolaan buku pelajaran.