kenapa kami orang Maluku tidak mengerti dengan jati diri kami ?, apa yang membuat kami tidak dapat berkembang didalam dunia pendidikan ?, walaupun banyak tenaga ahli dan orang-orang terkemuka yang pernah memajukan Maluku, tetapi dimasa sekarang kami lupa dengan jati diri kami dan dengan pendidikan kami. Ini bukan tentang keterbelakangan pendidikan, tetapi pengenalan jati diri kami didalam dunia pendidikan itu sangatlah kurang sekali, kenapa kami harus berpendidikan ?.
Orang Maluku cenderung lupa akan jati diri mereka, dalam sistem pendidikan di Maluku memang sangat bagus, tetapi kami dikenal dengan watak yang keras dan terlalu masa bodoh dengan pendidikan.
Alasan tidak mengenal jati diri dalam pendidikan adalah kurangnya pemahaman dan budaya yang baik dari kami orang Maluku, Negeri kami dikenal dengan Negeri para Raja-raja, tetapi jiwa dan karakter kami tidak seperti para Raja-raja yang bijaksana. Banyak pendapat para Tua-tua Agama dan Adat tentang rasa peduli terhadap kemajuan pendidikan di Maluku, tetapi kami dirusak mental dan pendidikan serta jati diri kami oleh orang-orang kami sendiri, kami dikekang didalam dunia pendidikan khususnya tentang jati diri kami. orang Maluku cenderung tidak saling mendukung dalam berbagai pihak, kami rapuh dalam persatuan. Kami orang munafik, dan itu fakta.
Kami Mahasiswa Maluku tidak memiliki etika, karakter, dan adab yang baik dalam masyarakat. Tingkat pendidikan kami diukur dari gelar kami di Maluku, siapa yang bersarjana, dia yang dihormati dan dihargai. Sistem pendidikan yang bobobrok dan karakter anak daerah yang kotor sekali.
Semua Strata pendidikan di Maluku dilatih dengan penuh tekanan dan tidak mengulik kembali mengenai jati diri kami anak daerah.Â
kami anak daerah belum pernah mempunyai sosok figur orang yang bisa memipin kami dengan baik, kami seperti hewan yang kalau diperintah selalu nurut. Itu kekejaman yang sangat keji.
Banyak tenaga didik yang mengajarkan hal-hal yang tidak beradab dan tidak ber-etika,  karakteristik kami anak daerah sangat buruk dan mengakibatkan tidak ada orang Maluku yang  menjabat sebagai seorang mentri di Bangsa ini, kami dilatih untuk saling membunuh karakter kami satu sama lain. Mereka yang memimpin kami dengan sistem pendidikan hanya menertawakan kami dengan penuh rasa keji
Itulah pendidikan kami di Maluku, kami tidak mengenal dengan jati diri kami, kami seperti orang bodoh yang tidak mau mengembangkan masa depan daerah kami. Karakter kami yang menentukan masa depan kami, kami sering dihindari oleh banyak orang dan di cap sebagai seorang kriminal karena memiliki watak yang keras.
Sangat miris sekali pendidikan kami, saya sebagai penulis asli anak daerah merasa peduli dengan apa yang terjadi tentang pendidikan didaerah kami, tetapi sering kali kami mengemukakan hal-hal baik namun banyak pihak yang cegat dan mencela kami.Inilah pendidikan kami.
Claris Fransciscus Tharob, Teknik Elektro
POLITEKNIK NEGERI AMBON 19/10/2024