Mohon tunggu...
Tharisya Dwi Amarra Emes
Tharisya Dwi Amarra Emes Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Seorang mahasiswa yang mandiri dan memiliki jiwa semangat yang tinggi

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Cahaya Harapan bagi Tawang: Mahasiswi Melawan Kekurangan Gizi dengan Edukasi Pengolahan Bahan Pangan

13 Agustus 2023   23:59 Diperbarui: 14 Agustus 2023   00:39 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sukoharjo, 17 Juli 2023 - Di tengah semangat untuk berkontribusi pada masyarakat, Mahasiswa Universitas Diponegoro yang tergabung dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) telah menggelar program edukasi yang tak hanya menginspirasi, tetapi juga mengubah cara pandang masyarakat di Desa Tawang, Kecamatan Weru, Kabupaten Sukoharjo. Pada Senin, 17 Juli 2023 Tharisya Dwi Amarra Emes seorang mahasiswa KKN, memimpin program edukasi yang bertujuan untuk melawan kekurangan gizi melalui pengolahan bahan pangan yang cerdas dan pemberian leaflet sebagai panduan bagi orang tua balita dan para lansia.

Kekurangan gizi, juga dikenal sebagai malnutrisi atau defisiensi gizi, terjadi ketika tubuh tidak mendapatkan jumlah nutrisi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan fungsionalnya. Ini dapat terjadi akibat kurangnya asupan makanan yang seimbang dan kaya nutrisi atau gangguan dalam penyerapan, penggunaan, atau metabolisme nutrisi dalam tubuh. Tujuan utama dari program ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat, terutama orang tua balita dan lansia, tentang pengolahan bahan pangan yang tepat, guna mempertahankan nutrisi yang ada pada bahan pangan dan dapat mencegah kekurangan gizi.

Tharisya menyajikan program edukasi yang inovatif dan terfokus. Dengan menggabungkan sesi presentasi dan interaksi langsung dengan masyarakat, Tharisya berhasil memberikan gambaran komprehensif tentang pentingnya pengolahan bahan pangan yang benar. Selain itu, para orang tua balita dan lansia diberikan leaflet panduan praktis yang dapat membantu mereka dalam cara pengolahan bahan pangan yang tepat.

Pentingnya program ini terlihat dalam antusiasme masyarakat Desa Tawang. Orang tua balita dan lansia secara aktif terlibat dalam sesi edukasi, bertanya, dan berbagi pengalaman mereka. Mereka tidak hanya mendapatkan pengetahuan baru tentang pengolahan pangan yang lebih baik, tetapi juga menyadari pentingnya menjaga kesehatan melalui asupan nutrisi yang baik.  Mereka juga merasa dihargai dan didukung dalam usaha mereka untuk memberikan nutrisi terbaik kepada generasi muda dan menjaga kesehatan mereka sendiri.

Hasil nyata dari program ini adalah transformasi dalam cara masyarakat memandang makanan. Orang tua balita dan lansia di Desa Tawang kini mendapatkan tips dalam bentuk leaflet untuk membantu mereka mengolah makanan dengan benar, memastikan bahwa nutrisi dan gizi tetap terjaga. Dengan semangat baru dan pengetahuan yang didapat, mereka menjadi pionir dalam mengatasi masalah kekurangan gizi di komunitas mereka.

Dalam dunia yang serba cepat, tindakan Tharisya mengingatkan kita akan kekuatan pendidikan dan kesadaran dalam menciptakan perubahan positif yang mendalam. Desa Tawang menjadi bukti nyata bahwa seorang mahasiswa dengan tekad dan semangat dapat menjadi cahaya harapan bagi masa depan yang lebih sehat dan bergizi.

Pemaparan Materi/Dok pribadi
Pemaparan Materi/Dok pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun