Jajanan di sekolah, tanya kita benar?
Efisiensi bahan, semangat terasa dalam olahan,
Menu monokultur, seperti robot kulinernya,
Inovasi hilang, rutinitas yang terus menggoda.
Penyedap mencolok, dimsum menjadi tanda tanya,
Bumbu menggantikan esensi, nilai gizi pun ragu,
Peralatan makan tercemar, lemak terlihat jelas,
Kebersihan dan kesehatan, dalam ketidakpastian mengambang.
Suasana penjualan, kurang terjaga dan kumuh,
Dampaknya besar, konsumen ragu pada kualitas,
Sehat dijanjikan, namun di mana realitas?
Tanggung jawab penyedia, terasa seperti tanda tanya.
Perlu transparansi, bahan baku standar kesehatan,
Pihak sekolah terlibat, awasi kebersihan dan kualitas,
Audit berkala, langkah proaktif untuk solusi,
Edukasi pola makan sehat, kolaborasi yang penting.
Umpan balik dibuka, dari konsumen terdengar,
Kritik dan saran, langkah awal menuju perbaikan,
Jajanan di sekolah, bukan sekadar kebutuhan harian,
Investasi dalam kesehatan dan pendidikan, harapan bersama.