Mohon tunggu...
Fredy Thaokhe
Fredy Thaokhe Mohon Tunggu... lainnya -

- Jangan pernah berpikir tuk menyakiti sseseorang, karna sesungguhnya menyakiti seseorang secara tidak langsung anda menyakiti diri anda sendiri

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kesetian Yang Tak Ada Arti

5 Februari 2012   05:35 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:02 986
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

malam dingin bersama kabut dihati… terasing dalam kegundahan.. ku di perkenalkan pada seorang wanita.. seketika semua perasaan yg ad berubah menjadi indah… senyumnya membuat ku tersentuh… matanya mengajakku menyelami hatinya… suaranya damaikan hatiku.. membuat semua terasa indah.. dan ingin memilikinya….

mulanya semua berjalan ap adnya… tertawa penuh canda tawa.. bahagia.. dan ingin selalu bersamanya.. aku semakin mencintai… walau dihati masih ad puing2 sang mantan perlahan ku bunuh perasaan itu.. dan jalani hidup bersamanya.. karna aku mencintainya.. dan aku ingin bersamanya.. selamnya..

waktu terasa cepat.. 1 thn ku lewati bersama… namun semua merampas kebahagian.. ad dinding perbedaan yg angkuh menghalangi semuanya… ingin rasanya ku robohkan dinding itu.. tp dinding itu terlalu kokoh sperti karang yg tak mampuh di terpah gelombang…
hati mulai terasa sakit.. kenapa keangkuhan itu merampas semuanya.. dirinya hanya bisa menangis.. menangis dan terus menangis… aku pun hanya bisa terdiam..
aku tak ingin kehilangan dirinya.. begitupun dirinya tak ingin jauh dariku.. akhirnya kesepakatan itu terjadi… jalani hubungan ini backstreet.. dengan kata (( mengalah untuk menang ))..

1 thn berlalu jalani kisah ini sembunyi… bertemu dng ketakutan hanya bisa bersembunyi di balik dinding.. ku katakan padanya untuk menyakini ortunya tentang hubungan ini.. perlahan.. sedikit demi sedikit kasih penjelasan bahwa kta saling mencintai.. tp semua sia2 perbedaan itu terlalu angkuh…

ku mulai bosan dng semua ini… ku berpaling dari 1 hati ke hati laen.. namun semua bayangannya selalu datang.. dan semakin membuat ku ingin bersamanya… aku sadar semua ini hanya menyakitinya… maafkan aku.. ini khilafku ..
akhirnya ku yakini hati ini hanya untuknya.. dan tak kan pernh ad yg laen… itu janjiku pada diriku sendiri… ku ingin bahagiakan dirinya selamanya… walau di depan ad ribuan rintangan kan ku hadapi demi bersamanya…

waktu terus menghantui… setahun lagi telah terlewati.. aku mulai lemah… ingin ku akhiri semua dan ucapkan kata pisah.. tp dirinya tak ingin pisah.. selalu ingin bersamaku.. aku katakan padanya… hubungan ini akan sia2 pasti ad yg terluka.. terutama dirinya yg akan kehilangan keluarganya.. tp dia tak mw peduli.. dirnya semakin ingin bersamku..sambil menangis dia katakan ”jng tinggalkan aku”.. aku pun berjanji akan selalu bersamanya…
pikiran telah kusut… niat untuk kaburpun terucapkan… ingin rasanya lari dari semua belenggu ini.. tinggalkan semua yg ad dan hidup bahagia berdua.. namun ku katakan untuk bersabar dan selalu bersabar… kita siapkan semua dr sekarng.. bila kita sudah mampu baru kita pergi untuk bersama…

3 thn 3bln telah terlewati dng jalinan ketakutan… aku tlah percaya padanya.. ku serahkan semua percaya ku padanya… tak sedikitpun ku curiga akan cintanya.. aku mencintainya sepenuh hatiku.. aku berjuang hanya untuknya demi masa yg akan datang hidup bersamanya… disaat semua tinggal selangkah lagi dirinya menyakitiku.. dia pergi bersama yg laen.. pergi tanpa penjelasan.. dan aku merasa seperti samapah yg telah busuk dan tak berguna lagi lalu di buang… terasa jantung tak berdetak.. mata tak bisa terpejam.. mulut tak bisa terbuka.. melangkah tak ad arah.. dan ingin akhiri semua hidup ini.. hidup terasa tak ad arti lagi..

aku tak percaya semua yg aku dengar.. aku tak percya dia seperti itu.. ku trus mencari dmn dia… ke barat.. ke selatan.. ke timur ku jelahi… sampai2 yg tak masuk di akalpun ku mencari.. tp semua tak ad arti.. semua hanya kepalsuan.. namun ku tak ingin semangat ku pudar.. ku terus mencari… dimna ad sedikit arahan ku tempuh.. berhari2 bermalam2 ku paksakan diri… tubuh telah mengering.. tubuh telah mngecil,, mata telah cekung.. telinga telah samar mendengar…namun semua tak ad hasil..
akhirnya dia kembali.. tp bukan untukku lagi.. mata hanya bisa melihat tangannya menggemgam erat tangan yg laen.. perasaan semua terasa mati… ingin membunuh.. namun tak ada daya.. semua pilihan dia.. semua dia yg menjalani.. aku hanya seperti kecoa yg hanya bisa bersembunyi.. mungkin dia telh bahagia bersamanya.. dan biarkan dia bahagia dngnya… aku iklas.. aku rela… karna aku ingin melihat dia bahagia… karna aku sayang dia.. tak ingin dia menderita… ku hanya bisa berdoa untuk hidupnya bahagia..

biarkan aku menderita asal kau bahagia.. yg harus ku lakukan hanya bisa bertahan.. bertahan dari semua keterpurukan ini.. aku yakin suatu saat nanti aku akan bahagia tanpa dirimu.. biarlah semua ku pendam dalam hati.. takkan ku hapus semua kenangan bersamamu.. ini semua anugrah yg pernh kau tamparkan padaku… kan ku ukir namamu.. kisah bersamamu di dinding hatiku.. walau bagaimanpun kau pernh mengisi hidupku.. kau pernh jd semangatku.. kau pernh membangkitkan aku.. tp kau jg pernah menjatuhkan aku.. kau pernah memcampakan aku.. kau pernh menyakitiku… dan kau pernah membuat merasakan neraka di hatiku…

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun