Sungguh, saya ingin mengatakan ini kepada anda Pak!. Ya, jangan naikkan gaji saya! ada banyak alasan mengapa anda tidak perlu menaikkan gaji saya, andai saja anda tau, anda pasti mengurungkan niat anda itu, bahkan mungkin anda akan memecat saya. Dan sebenarnya ingin sekali saya katakan kepada anda alasan-alasan itu, tapi saya juga tidak ingin kehilangan pekerjaan ini sebelum saya mendapatkan pengganti pekerjaan ini dengan yang lebih baik.
Bukan saya tidak berusaha mendapatkan pengganti pekerjaan ini Pak, setiap hari saya membuka situs-situs penyedia informasi lowongan pekerjaan yang terkenal itu menggunakan fasilitas kantor Bapak, (Alasan Pertama) selain itu setiap akhir pekan saya juga membeli media cetak harian yang terkenal itu untuk mencari perusahaan yang membutuhkan tenaga saya. Namun, dari sekian banyak CV yang saya sebarkan melalui email yang juga dikirim pada saat jam kerja dengan menggunakan fasilitas kantor (Alasan Kedua) itu belum satupun yang memberikan kesempatan untuk melakukan interview atau hanya sekedar tes.
Selain itu, saya juga sudah menghubungi beberapa kawan saya di facebook untuk menanyakan apakah ada lowongan pekerjaan yang cocok untuk saya di kantor mereka, dan lagi-lagi saya menggunakan fasilitas kantor untuk mengakses jejaring sosial tersebut (Alasan Ketiga). Dan karena Bapak juga malas memberikan hak saya, terbukti dari molornya gajian beberapa bulan terakhir, akhirnya mau tidak mau, suka tidak suka, saya juga malas untuk mengerjakan tugas-tugas saya tepat waktu, alhasil tujuan saya ya Yahoo.com, Kompas.com dan Detik.com selain Rumah Sehat Kompasiana ini (Alasan Keempat).
Saya rasa, keempat alasan itu sudah cukup untuk anda tidak menaikkan gaji saya, bahkan sudah sangat cukup untuk anda memecat saya. Saya tau, semua yang saya lakukan beberapa bulan terakhir ini tidak baik, tidak baik bagi saya, bagi anda maupun bagi perusahaan. Tapi apa boleh buat, anda yang memulainya Pak! anda yang menunda-nunda hak kami, anda yang mencicil hak kami, jadi jangan salahkan kami jika kami juga menunda-nunda pekerjaan kami dan mencicilnya.
Jangan salahkan kami jika kami mencari mata pencaharian yang lebih layak, yang lebih baik, bukankah anda yang bilang bahwa kita tidak bisa bekerja jika perut masih lapar!? perut kami bukan saja masih lapar, tapi memang kelaparan Pak! Saya tidak mengerti apa alasan Bapak ingin menaikkan gaji saya sementara gaji bulan lalu saja baru saya terima separuhnya saja. Jika alasan Bapak ingin mempertahankan saya, Bapak salah, salah besar. Saya tidak pantas untuk dipertahankan Pak, dan juga bukan dengan cara itu Bapak mempertahankan saya, cukup berikan hak kami tepat pada waktunya, seluruhnya. Itu saja Pak!
*****