Siklus Kehidupan Anggota Polri: Naik Pangkat dan Pensiun

Siklus kehidupan Anggota Polri tidak terlepas dari pendidikan, tugas, mutasi, naik pangkat, pindah jabatan.  Siklus kehidupan itu berputar terus sampai berhenti pada titik tertentu. Titik tertentu itu adalah pemutakhiran pengabdian kepada negara yang dinamakan purnabhakti atau pensiun.  Usia pensiun seorang anggota Polri 58 tahun.  Sebelumnya usia pensiun itu di bedakan berdasarkan pangkat. Anggota Polri berpangkat tamtama dan bintara dipensiunkan pada usia48 tahun sedangkan pangkat perwira keatas mengakhiri pengabdian ketika umur memasuki angka 55 tahun.

Perubahan kebijakan usia pensiun berdasarkan tingkat kesemaptaan anggota Polri menjadi acuan utama.  Saat ini dari semua Anggota Polri berpangkat kopral sampai jendral mengakhiri tugas ketika mencapai umur 58 tahun.  Bisa jadi kebijakan negara menaikkan usia pensiun Anggota Polri bersebab derajat kesehatan semakin baik  dan umur harapan hidup bangsa Indonesia juga meningkat. Kebugaran Personil Polri bisa terjaga karena terjadualnya pemeriksaan kesehatan berkala setiap tahun. Disamping itu tidak bisa dipungkiri Budaya Polri yang mengharuskan setiap personilnya selalu siap menjalankan tugas pada medan seberat apapun.

Ketika menghadiri undangan syukuran dalam rangka Ulang Tahun Polri ke - 69 di Polsek Ciracas Jakarta Timur saya menyaksikan siklus kehidupan anggota Polri tersebut. Ada yang naik pangkat dan ada pula yang memasuki usia pensiun. Acara syukuran di laksanakan dalam suasana buka puasa bersama di halaman parkir kantor Polsek yang bersebelahan dengan Masjid jami An Nur di Kelurahan Rambutan RW 05. Kapolsek Ciracas Komisaris Polisi Budi Santoso ketika menyampaikan sepatah dua kata mengucapkan terima kasih kepada 5 orang anggotanya yang memasuki pensiun. Ungkapan penghargaan Polri disampaikan atas pengabdian rata rata lebih dari 30 tahun di Polri dan berhak menerima dana pensiun.  

Ustazd Mohammad Thamrin yang duduk di sebelah saya mengatakan bahwa anggota Polri yang pensiun itu "khusnul khotimah" di dunia fana khususnya dalam bidang pekerjaan.  Selanjutnya ustazd yang kebetulan juga sebagai pembina rohani di jajaran Polres Jakarta Timur itu menguraikan bahwa pensiun dengan hormat adalah kesuksesan dalam menjalankan tugas sampai di akhir pengabdian di dunia.  Bisa jadi menurut beliau ada anggota Polri yang terkena kasus pelanggaran atau pidana sehingga di pecat dari kedinasan.  Tentu saja istilah itu menjadi shuul khatimah atau akhir yang jelek di dunia dan kita doakan semoga beliaunbeliau itu tetap mendapat pengampunan dan memperoleh akhir yang baik di muka bumi.

Kembali kepada siklus kehidupan anggota Polri pada acara bukber itu ditambahkan pula acara syukuran kenaikan pangkat 4 orang anggota Polri Polsek Ciracas.  Sesungguhnya kenaikan pangkat didasari oleh prestasi serta jadual normal setiap 4 tahun sekali.  Kenaikkan pangkat diberikan kepada Anggota yang mendapat penilaian baik dan layak dari Komandan terkait sikap dan perilaku yang sesuai dengan Tribrata dan Catur Prasetya. Kenaikkan pangkat bisa saja ditunda walaupun personil itu telah berhak sesuai masa tugas. Penundaan itu pasti disebabkan personil tersebut dinilai belum pantas dianugerahi pangkat  setingkat lebih tinggi karena ada cacad atau malpraktek ketika melaksanakan tugas kedinasan.

Pada kesempatan Bukber diundang pula Tripika kecamatan Ciracas.  Tampak hadir Bapak Camat, Bapak Lurah Kampung Rambutan, Pejabat Koramil serta alim ulama dan masyarakat di sekitar komplek Polri Komseko. Satu hal yang menjadi nilai tambah pada acara silaturahim antara umaroh dan ulama adalah dimuliakannya Anak Yatim.  Kapolsek secara simbolis menyerahkan santunan kepada 40 orang anak yatim yang bermukim di asrama polisi.   Inilah bukber yang mengikuti pengajaran agama islam yang Rahmatan Lilalamin. Rasanya kog hambar dan kurang elok ketika sebagian orang menikmati  hidangan bukber berupa makanan dan minuman yang sangat lezat namun melupakan anak yatim.

Salam salaman

TD