Secara statistik distribusi (persebaran) elektabilitas partai politik bisa di lihat dari hasil survey. Hasil survey itu dikuatkan dengan pengamatan empiris secara acak di beberapa komunitas masyarakat. Pada kesempatan ini akan disampaikan beberapa pengalaman empiris terkait dengan persebaran merata dari Partai Gerindra pada komunitas grass root.
Dalam kehidupan sehari hari setiap manusia tidak terlepas dari gerakan yang bisa dikategorikan dengan 3 gerakan umum. Gerakan itu meliputi ketika seorang manusia berdiri, duduk dan berbaring. Hanya tiga gerakan umum itulah yang menjadi pola hidup manusia disamping gerakan lain yang tidak begitu penting.
Terkait dengan gerakan manusia itu dua gerakan pertama yaitu berdiri dan duduk lebih banyak dilakukan dalam keadaan sadar. Kesadaran itu menyangkut hajat hidup baik berupa mencari nafkah dan bersilaturahim maupun dalam bungkus kegiatan yang menyangkut kesenangan (hobby). Ketika manusia berbaring dan kemudian terkulai tidur atau terbaring dalam keadaan sakit maka disana terdapat keterbatasan ruang gerak.
Kembali kepada persebaran satu partai politik dikancah Pemilihan Umum 2014. Sebagai kader militant tentu saja keinginan untuk mengusung perubahan itu menyatu dalam diri.Gerakan perubahan tersebut merupakan sumbangan pemikiran, pengalaman dan kemampuan menulis yang dilakukan sepenuh hatikarena terdorong oleh adanya niat bergerak berjuang bersama Partai Gerindra membuat suatu perubahan bermakna menuju kesejahteraan Bangsa Indonesia.
Secara empiris dalam kehidupan sehari hari saya selalu berdikusi dengan segala lapisan masyarakat sehubungan dengan Pemilu 2014.Perubahan kepemimpinan tidak ter-elak-kan lagi pada tahun 2014 sesuai dengan amanat konstitusi. UUD 45. Belajar dari pengalaman buruk sebelum era reformasi maka UUD 45 yang telah diamandemen sebanyak 4 kalimemangkas periodisasi seorang presiden hanya bisa 2 kali secara berurutan menjabat sebagai Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan Republiik Indonesia.
Dalam setiap bersilaturahim dengan masyarakat dtemukan hal yang sa,ma terkait Calon Presiden RI 2014-2019. Di pada setiap diskusi yang berkali kali bahkan setiapada kesempatan dengan khalayak terdapatmozaik mozaik yang bertebaran dimana mana.Mozaik yang bertebaran itu ibarat potongan potongan puzzle yang memiliki pola sama yang akhirnya bergerak menyatu berbentuk lambang Kepala Garuda Partai Gerindra. Selalu saja jawaban yang diterima ketika diajukan pertanyaan menyangkut siapa Presiden harapan anda di periode mendatang.Jawaban seragam itu adalah penyebutan nama Prabowo Subianto.Ketika pertanyaan dilanjutkan,kenapa anda menyebut Prabowo Subianto, maka jawaban khalayak hampir serupa yakni menginginkan pemimpin nasional yang Tegas, Berani dan Cerdas serta tidak mencla-mencle dan kemudian berwibawa dihormati oleh segenap bangsa.
Sebagai contoh ketika saya akan me launching Buku Prabowo Presidenku, maka mozaik itu seketika menampakkan diri. Bapak Bondan Winarno entah bersebab apa bergabung dengan Partai Gerindra. Pengamat kuliner yang populer dengan sebutan MAKNYUS ini berkenan menjadi pembicara pada Launching buku yang akan dilaksanakan di Kalibata City pada hari Minggu, 16 Maret 2014. Demikian juga dengan Bapak Max Obaja penerbit buku, bercerita bahwa dalam silaturahim keluarganya beliau menemukan kerabatnya yang mencalonkan diri sebagai Caleg Partai Gerindra. Inilah pesebaran yang tak terduga, selalu ada hubungannya dengan Prabowo Subianto. Yes tak terhindari dan tidak direkayasa itulah salah satu bukti potongan potongan puzle itu bertebaran diseantero pelosok nusantara.
[caption id="attachment_297293" align="aligncenter" width="448" caption="Bapak Bondan"Maknyus" bersama Bapak Max Obaja dan Penulis"][/caption]
Cobalah anda sejenak mencoba berlaku sama.Bertanya kepada rakyat dimanapun anda berada.Selalu saja nama Prabowo Subianto yang muncul.Persebaran ini tidak terhindarkan lagi.Inilah keinginan hati nurani rakyat yang mendambakan seorang pemimpin yang diyakinimampumembawa negara ini bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN).Sikap tegas itulah yangselama ini telah hilang malah berimbas dalam kehidupan ketatanegaraan dan pemerintahan termasuk pola tindak para birokrat yang mengenaskan hati karena tega teganyamengabaikan pelayanan prima kepada rakyatnya.
Banyak rakyat belum menyadari bahwa tahun 2014 adalah saatnya terjadimomentum pertaruhan negara ini terkait masa depannya mau dibawa kemana.Seandainya status quo masih bercokol di negeri ini maka penderitaan rakyat akan terus berlanjut.Sebaliknyaapabila ada perubahan kepemimpinan nasional yang benar benar tegas, cerdas, jujur dan adil yang mendapat amanah memimpin negeri ini maka momentum perubahan itupatut diapresiasi.
Sejarah mencatat perubahan kehidupan Bangsa Indonesia itu terjadi pada tahun 1908, 1928, 1945, 1965 dan reformasi tahun 1998. Tahun 2014 adalah saat perubahan itu mencuat kembali ditengah pola pemerintahan yang tergayut dengan kasus korupsi dan lemahnya penanganan masalah hukum yang jauh dari nilai nilai keadilan. Kondisi kesejahteraan rakyat semakin memburuk dengan diterapkannya system ekonomi neo liberal yang berakibatjatuhnya negara inikedalam jurang ketergantungan kepada pihak luar negeri.
Tahun 2014 melalui pemilhan umum konstitusional diharapkan rakyat semakin cerdas dalam menentukan pilihannya.Track record partai politik peserta pemilu hendaknya dijadikan acuan sebelummencoblos di tempat pemungutan suara(TPS) pada hari Rabu, 9 April 2014.Gaung Kampanye mulai terdengar dimana mana, perseteruan menjual janji semakin marak dikoarkan oleh para caleg.Kampanye hitam tidak terhindari dari pesaing pesaing yang merasa terdesak akibat ulahkorupsi oknum kadernya sendiri.
Partai Gerindra sebagai Partai yang melakukan gerakan perubahan langsung di kehidupan masyarakat sudah dikenal kiprahnya di seluruh pelosok tanah air.Sosok Prabowo Subianto yang diusung sebagai Presiden RI tahun 2014-2019 adalah perkuatan yang maha dahsyat dimiliki Partai Gerindra. Tidak banyak calon pemimpin nasional yang mempunyai perjalanan karier selengkap Prabowo Subianto.Karier militer membentuknya dirinya sebagai pribadi yang disiplin ditempa oleh pengalaman oprasional tempur.Kecepatan bertindak dalam mengatasi situasi apapun dengan tetap berpedoman kepada regulasi yang ada serta ketegasan dalam sikap keseharian yang mewarnai organisasi yang dipimpinnya.
Kalau bukan kita siapa lagi kalau bukan sekarang kapan lagi.Slogan Partai Gerindra ini berangkat dari pemikiran momentum perubahan mendasar yang akan terjadi di system pemerintahah padatahun 2014.Apabila kita lalai maka negara ini menuju ambang kehancuran dan perpecahan. Pancasila sebagai ideology Negara KesatuanRepublik Indonesia adalah perekat bangsa dijadikan Partai Gerindra sebagai kekuatan sakti dalam memperjuangkan keamanan dan ketertiban serta kenyamanan dalam upaya mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Salam Indonesia Raya
******
666666
PenasehatpenakawanpenasaraN
Jakarta, 25 Februari 2014
[TD]
666666
******
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H