[caption id="attachment_346347" align="aligncenter" width="557" caption="Nasi Goreng Spesial "][/caption]
Selasa, 13 Januari 2015 bada shalat zhuhur bersama Pak Zainuri, Haji Rozak tiba dirumah. Sebelumnya kedua sahabat satu pengajian ini memang berniat silaturahim plus makan siang. Haji Rozak masak dirumahnya di bilangan Kampong Dukuh Jakarta Timur. Ditengah rinai hujan gerimis kedua sahabat membawa satu kantong besar berisi masakan Haji Rozak.
Hujan masih saja membasahi bumi, kami menikmati masakan mantan chef internasional itu di bagian belakang rumah dekat dapur. Nasi goreng spesial ramuan H Rozak memang nikmat luar biasa.  H Rozak menjelaskan bahwa dia dulu pernah bekerja di salah satu restoran terkenal Jakarta.
Kini sesudah pensiun beliau kosentrasi ibadah dari masjid ke masjid. Saya pernah menulis tentang dua sahabat ini sebagai pemburu habib. Betapa tidak setiap Habib Umar bin Ahmad Al Hamid menyampaikan tausyah di beberapa masjid, Haji Rozak dan Pak Zainuri selalu hadir. Luar bisa dalam sebulan bisa jadi lebih dari 15 kali mereka mengikuti habib dari satu majelis taklim ke pengajian lain.
Nasi goreng special di ramu dengan 12 bumbu masak. Pak Haji membawa serta pula dari rumahnya ikan asin sambel hijau dan telur dadar serta krupuk sebagai pelengkap menu makan siang yang luar biasa nikmat. Batambuah kata orang padang, Anak anak yang kebetulan masih di rumah, mengacungkan jempol sebagai tanda uuueeennaknya kuliner ramuan H.Rozak.
Saya berpikir, hebat juga Haji Rozak, dimasa tua masih berkenan memasak kan sajian untuk kerabat. Ketrampilan memasak seperti profesi chef saat ini malah di pertontonkan di media sosial. Bahkan dalam bentuk lomba segala macam. Menurut Haji Rozak, dalam proses masak memasak walaupun dengan bumbu yang sama terkadang " tangan" lah yang membedakan mana masakan yang maknyus mana makanan yang hambar.
[caption id="attachment_346349" align="aligncenter" width="532" caption="Haji Rozak dan Pak Zainuri dua sekawan (dok.td)"]
Setelah menikmati nasi goreng 'ala Haji Rozak, kami berpindah duduk diberanda belakang sambil menghirup kopi hangat aroma luak. Kebetulan mangga halaman depan rumah sedang berbuah. Alhamdulillah mangga indramayu yang baru belajar berbuah tahun ini sungguh sangat manis sebagai sajian penutup. Nikmat mana lagi yang Engkau dustakan. Silaturahim dapat, perutpun kenyang.
Sambil ngobrol, Insha Allah, kami bertiga merencanakan menjamu Habib Umar dengan masakan khusus sebagai wujud penghormatan kepada Guru Ngaji. Haji Rozak menjamin masakan olahannya tidak kalah sedap di banding hotel bintang 5. Nanti menu Tomyang atau Sop Buntut 'ala Haji Rozak boleh juga kita coba cita rasanya. Sesungguhnya melalui cita rasa lidah itulah silaturahim itu akan lebih menciptakan persahabatan semakin akrab.
Salam salaman
TD