Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Masa Iya Sih Tidak Punya Waktu

24 Februari 2017   21:26 Diperbarui: 24 Februari 2017   22:12 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berucap seorang teman "Maaf sobat saya tidak bisa bagi waktu karena terlalu sibuk sehingga tak sempat silaturahim dan olahraga."  Ya benar juga alasan tersebut mengingat "Waktu" 24 jam sehari semalam adalah sejenis makhluk AJAIB.  Sesungguhnya memang WAKTU itu tidak bisa di bagi (÷) juga tidak bisa ditambah (+), dikurangi (-) bahkan di kali (×)   Jadi, syah syah sajakah seandainya teman kita itu memberikan alasan tidak bisa bagi waktu.   

Membagi waktu 24 jam menjadi 3 bagian sebenarnya sangat simple dan realistic.  Pembagian tersebut bisa mejadi 8 jam untuk berkerja dan berkarya, delapan jam lainnya untuk ber silaturahim dan sisanya tentu untuk beristirahat.  Inilah pembagian waktu yang proposional dan professional  sesuai dengan harkat kehidupan anak manusia.

Namun dibalik itu semua tidak semua orang bisa mengatur dirinya maksud saya bisa mengatur waktunya secara tepat .  Tentu hal ini bisa terjadi bergantung dengan pola hidup mereka sendiri.  Tidak harus pembagian waktu itu sama rata 8 jam, bisa jadi untuk bekerja mancari nafkah bisa melebihi angka normal bersebab kebutuhan hidup.  Itulah sebabnya sering kita dengar seorang ayah demi menghidupi keluarga sampai sampai bersedia memposisikan kepala menjadi kaki dan kaki menjadi kepala.

Tuhan Yang Maha Esa sebenarnya telah mengingatkan makhluk bernama manusia tentang definisi waktu.  Peringatan tersebut terdapat pada Al Qur’an Surat Al Ashr (103) yang diterjemahkan sebagai berikut : Demi Waktu, Sesungguhnya manusia itu selalu dalam keadaan rugi  Kecuali yang beriman dan beramal shaleh, saling mengingatkan untuk berbuat benar, dan saling mengingatkan utk selalu bersabar...

Guna mengatur kehidupan berdimensi waktu paling tidak ada beberpa kiat dalam me manage kegiatan sehai semalam  menurut para ahli.  Salah satunya yaitu dengan mengatur jadual atau membuat perencanaan kegiatan.  Buat Jadual kegiatan di pagi hari atau semalam sebelumnya. Rencanakan apa saja yang akan dilakukan untuk keesokan hari, sesuai prioritas dan waktu yang dibutuhkan untuk masing-masing pekerjaan tersebut.

Selain itu ada baiknya mendisiplinkan diri. Mulai datang tepat waktu dan langsung bekerja segera setelah tiba di kantor. Waktu yang di buang-buang untuk bersantai setengah jam akan terpaksa di  bayar di penghujung hari. Jangan sampai terpaksa kerja lembur hanya karena tidak memulai lebih awal.  Memprioritaskan pekrjaan menjadi lebih penting.  Selalu selesaikan porsi pekerjaan terpenting dan yang paling menghabiskan waktu dan energi di awal hari. Setelah selesai, akan merasa lebih termotivasi untuk menyelesaikan pekerjaan lainnya yang jauh lebih mudah.

Sangat bijak ketika seorang pekerja fokus pada satu jenis kegiatan.Ketika mengerjakan sesuatu, fokus saja pada satu pekerjaan itu. Tentu terkadang dihadapkan kepada beberapa pilihan, oleh karena itu wajib di tentukan prioritas mana dulu pekerjaan yang harus dituntaskan. Kondisi seperti ini terjadi ketika  mengharuskan  mengerjakan beberapa hal sekaligus,

Selalu saja terjadi gangguan teknis maupun non teknis ketika sedang kosentrasi menegerkaan satu kegiatan. Jadi sebaiknya singkirkan hal hal lain yan mengalihkan perhatian . Contohnya silent gadget agara untuk sementara terhenti komunikasi di media social. Jika pekerjaan  berhubungan dengan media sosial, jadwalkan waktu untuk mengecek updateyang masuk bila sedang perlu mengerjakan tugas lain.

 Saya selalu menetapkan batas waktu (death line)ketika sedang menulis.  Tidak mau terganggu dengan kegiatan lain sehingga sekali duduk di depan personal computer maka artikel selesai dikerjakan.  Demikian juga ketika berdiri di depan kelas maka memanfaat waktu sesuai jam pelajaran menjadi sesuatu yang memnag ahrus dikendalikan sesuai dengan dimensi waktu tersedia.

Point yang ingin saya sampaikan disini adalah bahwa sesibuk apapun seseorang dalam kehidupan keseharian maka janganlupakan bersilaturahim dan istirahat serta berolahraga.  Mengatur waktu lebih awal untuk kegiatan seminggu kedepan akan lebih memberikan perasaan tenag dan nyaman sehingga semua pekerjaan dilakukan dengan senang hati tanda terburu buru dan di buru buru.   Satu hal tidak tepat bisa sesorang bekerja dengan motivasi membunuh waktu karena sesungguhnya waktu itu tidak akan pernah mati terbunuh. Waktu akan berjalan terus tidak ada yang bisa menghentikan sampai tibanya hari kiamat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun