Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Kompasianer Cantik Jelita

15 Mei 2015   22:12 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:00 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14317020151283047848

[caption id="attachment_365995" align="aligncenter" width="480" caption="travel.com"][/caption]

Penulis wanita dikenal sebagai penulis yang teliti.  Jarang sekali ditemukan salah kata atau kurang huruf dalam naskah yang dikirim ke sosial media.  Ketelitian itu kurang  dimiliki penulis pria seperti awak.  Buru buru ingin klik tombol posting adalah ciri khas penulis pria. Oleh karena itu mohon dimaapkan apabila dalam tulisan masih saja ditemukan salah ketik.

Apakah memang perbedaan gender menjadi karakter penulis.  Tidak juga, ada juga penulis pria yang teliti dan bisa jadi ada pula penulis wanita yang kejar tayang sehingga tak sempat lagi membaca ulang naskah.  Kemungkinan buru buru ingin segera kirim tulisan ke sosial media sangat bergantung pada variabel waktu dan sambungan internet.   Waktu memang bernilai uang namun bagi jurnalis amatir seperti awak menulis bukanlah tugas pokok.  Pekerjaan lain menunggu sehingga tidak bisa berlama lama di depan mesin ketik modern yang bernama computer.

Nah masalah jaringan internet menjadi kendala utama. Jaringan internet nampaknya berkolaborasi dengan Perusahan Listrik Negara (PLN). Jadi mohon dimaklumi apabila posting masih sedikit brantakan karena takut pulsa internet keburu habis dan PLN bertingkah mematikan lampu tanpa pemberitahuan terlebih dulu.

Kliq aja dulu yang penting karya tulis sudah di share ke sosial media.  Apabila sudah di posting maka dengan sendirinya tulisan tersebut sudah tersimpan abadi. Aman di dunia maya tersimpan, kemudian bolehlah awak baca lagi tulisan tersebut untuk meneliti dengan jeli apakah ada salah ketik atau salah sambung.

Edit tulisan adalah suatu kewajiban.  Pembaca nampaknya akan memberikan predikat penulis sembrono apabila didalam naskah terdapat salah ketik.  Menurut Pak Guru mengarang : kredibilitas anda adalah kualitas tulisan.   Tulisan baik bukan saja disampaikan dengan Bahasa Indonesia berpedoman pada Ejaan Baku namun jangan sampai ada satupun salah ketik .  Setelah itu para pembaca baru melihat benang merah tulisan apakah cukup sistematis atau suliit dicerna karena pola pikir yang diggunakan memakai metode bolak balik sehingga membingungkan pembaca.

Kaum lelaki sangat tekun meneliti setiap naskah yang akan di posting adalah penulis JELI, maka pantaslah dia mendapat predikat pria JELIMET. Sebaliknya apabila anda seorang perempuan penulis aktif dan sangat JELI meneliti setiap huruf, kata, kalimat sehingga menjadi satu artikel maka anda adalah wanita yang berhak mendapat gelar kehormatan cantik JELITA

Point yang ingin disampaikan disini adalah pesan gender untuk awak yang ditakdirkan sebagai kaum Lelaki agar lebih Jeli sebelum mengirim karya tulis ke sosial media.  Contohlah kaum wanita, mungkin inilah pembawaan lahiriah yang disebut takdir yaitu keunggulan dalam meneliti, ke jelia an dalam menulis sehingga pembaca seolah terbawa , terayun dan terbuai oleh karya tulis  menawan kaum hawa.

Wahai kaum wanita khususnya kompasianer, apakah Nyonya, Nona, Mbak atau Ibu, anda semua  berhak menyandang  gelar kehormatan Cantik Jelita .  Secantik tulisan yang selalu memberikan rasa sejuk, rasa nyaman dan aman nan jauh dari tulisan fitnah, ghibah dan menggoda seperti Artis ber-ini- sial AA.

Salam salaman

TD

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun