Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jokowi (Berusaha) Melepaskan Diri dari Keterikatan Partai

20 Oktober 2014   00:35 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:27 1245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1413714790960373040

[caption id="attachment_329898" align="aligncenter" width="527" caption="sumber : kompas.com"][/caption]

Tidak ada lagi Boneka

Tadinya judul tulisan ini bertajuk Lunturnya Dominasi Megawati.  Namun dengan pertimbangan sesuatu terutama belum adanya pernyataan resmi dari Ibu Mega terkait cairnya hubungan Jokowi dengan Prabowo maka judul tulisan saya ganti menjadi Syukurlah Pak Jokowi Tidak Terikat Lagi. Setelah membahas lebih dalam inisiatif Jokowi mendinginkan suhu politik nasional maka judul tulisan berubah lagi menjadi Jokowi (berusaha) Melepaskan Diri Dari Keterikatan Partai.  Substansi tulisan tetap mempertahankan motto penasehat, penakawan dan penasaran.

Jauh jauh hari ketika Jokowi muncul dipermukaan perpolitikan nasional, banyak pengamat politik mengatakan bahwa Partai Demokrasi Indonesia Pejuangan (PDIP) sebagai pihak yang paling berjasa mengangkat harkat dan martabat Walikota Solo tersebut.  Ibu Megawati dalam kapasitasnya sebagai Ketua Umum PDIP akhirnya memutuskan menunjuk  Jokowi sebagai calon Presiden ditengah belum munculnya kader partai yang mumpuni untuk bersaing di tingkat politik nasional.

Dengan demikian hutang budi Jokowi sangatlah besar kepada Ibu Megawati. Terlihat tindak tanduk Jokowi ketika dalam setiap kesempatan sangat menghormati Ketua Umum PDIP yang di tunjukkan dalam bahasa tubuh bahkan sampai mencium tangan. Membungkukkan badan itulah sikap yang sangat sopan Jokowi kala itu, Mungkin sikap Jokowi ini merupakan pembawaan nilai nilai sopan santun dari keluarga keturunan Jawa yang sangat menjunjung tinggi penghormatan sempurna untuk orang tua atau orang yang telah berjasa kepada dirinya.

Sampai sampai julukan Jokowi ditasbihkan sebagai Boneka.  Itulah sandangan gelar Jokowi dalam proses pemilihan presiden sampai Jokowi melepaskan diri dari keterikatan Partai setelah bertemu dengan Prabowo Subianto saingannya dalam proses pemilihan presiden.  Kita tidak tahu apa yang terjadi dibalik layar, apakah Jokowi telah meminta izin terlebih dahulu kepada Ibu Megawati, ataukah Jokowi memiliki inisitif sendiri menemui Prabowo 3 hari menjelang pelantikannya menjadi Presoden RI ke 7 periode 2014-2019.

Suhu Politik Nasional Adem

Pertemuan kedua putra terbaik telah digelar.  Luar biasa pertemuan Jokowi dan Prabowo pada ulang tahun ke 63 pada tanggal 17 Oktober 2014 menjadi berita nasional yang menyejukkan.  Sikap kenegarawanan kedua tokoh nasional ini mampu seketika mendinginkan suhu politik nasional. Sebelumnya Jokowi ber inisiatif menemui beberapa orang tokoh tokoh politik seperti Abu Rizal Bakri sebagai sikap yang patut dihargai demi kepentingan nasional.  Inilah sikap positif Jokowi yang berusaha menampilkan diri sebagai Presiden RI milik seluruh rakyat Indonesia bukan milik satu partai atau golongan manapun.

Sebenarnya kondisi perpolitikan nasional saat ini dalam keadaan siaga satu.  Betapa tidak pasca pesta demokrasi rakyat telah terbelah menjadi 2 kubu.  Perpecahan bangsa di ambang kehancuran karena perbedaan perolehan suara sangat tipis dalam proses Pemilihan Presiden 9 Juli 2014. Tidak ada kemenangan mutlak hanya berbeda 7 juta suara saja. KPU di gugat sampai ke Mahkamah Konstitusi.  Ada rasa kecewa yang sangat besar dari kubu koalisi Merah Putih setelah berjuang berdarah darah ketika MK secara konstitusional menetapkan Jokowi JK   sebagai Presiden dan Wakil Presiden 2014-2019.

Pertemuan Jokowi Prabowo sungguh merupakan peristiwa sejarah fenomenal dalam mempertautkan kembali rakyat Indonesia yang terbelah. Itulah sikap negarawan sejati, lebih mengutamakan  kepentingan negara daripada kepentingan pribadi dan kepentingan partai atau golongan Takdir telah menetapkan Jokwi dan Koalisi Indonesia Hebat mendapat kewenangan memerintah di posisi eksekutif, sedangakan Koalisi Merah Putih berada di posisi Legislatif sebagai penyeimbang.

Sikap Elegant Prabowo

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun