Anas mengambil jimat di kampungnya. Jimat itu akan digunakan untuk mempertahankan diri dari permasalahan hukum yang dihadapi.   Anas mengatakan bahwa redha orang tua sejatinya adalah jimat bagi dirinya. Anas memohon doa dari Ibu kandungnya serta ke dua mertua. Panggilan pertama KPK bukan dihindari namun Anas sedang silaturahim di kampung halaman. Anas mohon diberi kekuatan untuk menghadapi badai politik yang menimpa.
********
Ada benarnya juga Anas, apapun yang akan terjadi bila diiringi doa orang tua kandung maka ada kekuatan metafisik luar biasa. Doa Ibu adalah adalah segalanya. Nampak ketenangan luar biasa pada sosok diri Anas ketika KPK sempat sempatnya menggertak dengan panggilan paksa menggunakan brimob bersenjata.
********
Inilah resiko politik. Tidak ada kawan sejati yang ada adalah kepentingan sejati. Sebagai aktifis mahasiswa, sepertinya Anas telah paham betul dengan intrik intrik politik. Dulu duduk bersanding mesra dengan teman separtai, kini berseteru ketika  salah seorang patut diduga terlanda masalah hukum dunia.  Anas tegar karena katanya dia punya halaman kedua. Inilah kartu truf Anas yang akan segera dilemparkan ke meja, kartu terbuka siapa saja yang akan terimbas, kita tunggu kabar selanjutnya.
*********
Ucapan terima kasih Anas ketika berbaju oranye KPK sungguh bermakna ganda. Ungkapan terima kasih nan dimaknai sebagai sesuatu yang dirasa tidak nyaman diterima oleh si pemberi jasa. Anas memang piawai menggantung asap, setiap bicara selalu bersayap.   Dibalik semua itu biarlah hukum berjalan sempurna, ketika tuntutan telah di kemas menuju meja hijau pengadilan. Disana akan terkuak kebenaran sejati seperti yang di ungkapkan Anas.
********
Jimat Anas selalu menyerta di ruang tahanan KPK. Jimat itu tidak bisa disita. Doa Ibunda terus mengalir ke angkasa setiap shalat lima didawamkan. Inilah Jimat kekuatan Anas, kasih ibu sepanjang jalan, kasih ibu sepanjang masa, right or wrong you are my lovely son Anas. Mampukah Jimat Anas melawan badai menimpa hanya waktu nan kan bicara, sementara pergulatan politik menjelang pemilihan umum semakin membara.
********
SHMST
********
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H