Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jimat Anas Tidak Disita

10 Januari 2014   22:11 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:56 1239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Anas mengambil jimat di kampungnya.  Jimat itu akan digunakan untuk mempertahankan diri dari permasalahan hukum yang dihadapi.    Anas mengatakan bahwa redha orang tua sejatinya adalah jimat bagi dirinya.  Anas memohon doa dari Ibu kandungnya serta ke dua mertua.  Panggilan pertama KPK bukan dihindari namun Anas sedang silaturahim di kampung halaman.  Anas mohon diberi kekuatan untuk menghadapi badai politik yang menimpa.

********

Ada  benarnya juga Anas, apapun yang akan terjadi bila diiringi  doa  orang tua kandung maka ada kekuatan metafisik luar biasa. Doa Ibu adalah adalah segalanya.  Nampak ketenangan luar biasa pada sosok diri Anas ketika KPK sempat sempatnya menggertak dengan panggilan paksa menggunakan brimob bersenjata.

********

Inilah resiko politik. Tidak ada kawan sejati yang ada adalah kepentingan sejati.  Sebagai aktifis mahasiswa, sepertinya Anas telah paham betul dengan intrik intrik politik.  Dulu duduk bersanding mesra dengan teman separtai, kini berseteru ketika   salah seorang patut diduga terlanda masalah hukum dunia.   Anas tegar karena katanya dia punya halaman kedua.  Inilah kartu truf Anas yang akan segera dilemparkan ke meja, kartu terbuka siapa saja yang akan terimbas, kita tunggu kabar selanjutnya.

*********

Ucapan terima kasih Anas ketika berbaju oranye KPK sungguh bermakna ganda. Ungkapan  terima kasih nan dimaknai sebagai sesuatu yang dirasa tidak nyaman diterima oleh si pemberi jasa. Anas memang piawai menggantung asap, setiap bicara selalu bersayap.     Dibalik semua itu biarlah hukum berjalan sempurna, ketika tuntutan telah di kemas menuju meja hijau pengadilan.  Disana akan terkuak kebenaran sejati seperti yang di ungkapkan Anas.

********

Jimat Anas selalu menyerta di ruang tahanan KPK.  Jimat itu tidak bisa disita.  Doa Ibunda terus mengalir ke angkasa setiap shalat lima didawamkan.  Inilah Jimat kekuatan Anas, kasih ibu sepanjang jalan, kasih ibu sepanjang masa, right or wrong you are my lovely son Anas. Mampukah Jimat Anas melawan badai menimpa hanya waktu nan kan bicara, sementara pergulatan politik menjelang pemilihan umum semakin membara.

********

SHMST

********

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun