Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jangan Anggap Enteng ABRI (Anak Buah Rhoma Irama)

11 Mei 2014   23:23 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:36 812
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1399799613334701620

[caption id="attachment_306730" align="aligncenter" width="437" caption="Sumber : fansofrhomaandsonetatangerangbanten.blogspot.com"][/caption]

Wajar Bang Haji Oma Irama kecewa berat.  Partai yang tadinya digadang gadangkan selama Pemilihan Calon Legislatif ternyata memilih bergabung dengan PDIP.   Jelas jelas Bang Rhoma tidak sepaham dengan kebijakan elite partai. Sejak pemilihan Gubernur DKI Jakarta Bang Haji sudah tegas tegas tidak mendukung Jokowi, dan kini sikap istiqomah melekat pada Bang Haji tetap konsisten dengan keputusannya.

Habis manis sepah dibuang.  Pemikiran pragmatis Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa terkuak.  Bang Haji hanya dijadikan media atau juru kampanye guna  menaikkan perolehan suara.  Bang Haji tadinya dijanjikan atau ditetapkan sebagai Calon Presiden.  Sebenarnya Bang Haji tidak meminta minta jabatan itu namun elite partai PKB merayu agar Bang Rhoma yang mempunyai fans luar biasa banyaknya di seluruh tanah air bersedia  bergabung dengan PKB.

Inilah politik tanpa prinsip, lain dimulut lain dihati.  Ketika Rhoma Irama effect memberikan hasil yang mengejutkan  PKB, para elite itu seakan lupa diri.  Melihat perolehan suara yang tidak terduga  sang Ketum merasa  layak menjadi cawapres. Bang Haji seolah dilupakan, walaupun setelah pileg selesai janji janji itu masih terucapkan namun gema suaranya semakin melemah.

Nah kini Bang Haji kecewa berat.  Bisa jadi Beliau menyatakan diri keluar dari PKB.  Suatu hal yang perlu diperhitungkan oleh PKB da PDIP, hengkannya Bang Haji tentu bukan hengkang sendiri, puluhan juta penggemar sebut saja dengan nama  ABRI (Anak Buah Rhoma Irama) sudah dipastikan mengikuti jejak Raja Dangdhut Indonesia.http://www.merdeka.com/politik/sakit-hati-3-ribu-fans-rhoma-di-sumsel-tak-bakal-pilih-jokowi.html

Oleh karena itu jangan anggap enteng ABRI.  Bang Haji sejatinya mempunyai super  power, yaitu penggemar mania dangdhut yang jumlahnya bahkan melebihi jumlah perolehan suara suatu partai. Nah Kini, kemana suara itu akan dialihkan.  Ada beberapa langkah kemungkinan yang akan diambil oleh Bang Haji. Kemungkinan pertama pilihan suara bukan untuk Jokowi, bisa jadi pilihan jatuh ke capres lain.  Kemungkinan kedua ABRI akan Golput. Kekecewaan Bang Haji bisa jadi semakin mengelegak di musim kampanye resmi capres.  Bukan karena  berubah prinsip, namun ketika  diri merasa di bohongi plus disakiti maka sikap Bang Haji bisa jadi menjadi double gardan.

Siapa tahu nanti Bang Haji akan menciptakan satu album  atau paling tidak satu lagu terkait dengan sistem poltik di negeri ini.  Boleh juga  dari ratusan lagu yang telah beliau ciptakan terkait dengan rasa kekecewaan akan di rilis ulang.  Lantunan lagu Bang Haji yang akan didengungkan terus menerus oleh ABRI dalam dua bulan terakhir ini patut diduga mempunyai dampak yang sangat besar dalam menentukan siapa kandidat capres  yang ditakdirkan menjadi Presiden RI 2014-2019.

Salam Indonesia Raya

TD

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun